> >

Kontras Sorot Penunjukan Panglima TNI: Sektor Keamanan Pemilu Dipegang Al President's Men Jokowi

Politik | 16 November 2023, 16:38 WIB
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Agus Subiyanto (kiri), Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono (tengah), dan Jenderal TNI Dudung Abdurachman (kanan) berjabat tangan selepas upacara serah terima jabatan Kepala Staf TNI AD di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Jumat (27/10/2023). (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Berbagai pihak mempertanyakan netralitas TNI di Pemilu 2024 menyusul penunjukan kilat Jenderal Agus Subiyanto menjadi Panglima TNI.

Penunjukan Jenderal Agus Subiyanto yang saat ini masih menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) sebagai Panglima TNI telah disepakati Komisi I DPR RI melalui uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test), Selasa (14/11/2023) lalu.

Wakil Koordinator Bidang Eksternal Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Andi Muhammad Rizaldi menyebut penunjukan Agus Subiyanto diduga kuat berhubungan dengan Pemilu 2024. Suksesor Laksamana Yudo Margono tersebut ditunjuk Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi usai beberapa hari menjabat KSAD.

Agus Subiyanto dikenal dekat dengan Jokowi. Ia pernah menjabat sebagai Dandim 0735/Surakarta saat Jokowi menjadi wali kota.

Andi pun menilai kenaikan jabatan Jenderal Agus dari KSAD menjadi Panglima terlalu cepat sehingga menimbulkan berbagai pertanyaan.

Baca Juga: Setara Institute: Jokowi Sengaja Lantik Agus Subiyanto KSAD Hanya untuk Syarat Jadi Panglima TNI

Andi menyorot lembaga keamanan di Pemilu 2024 yang akan dipegang orang dekat Jokowi. Selain Agus, Kapolri Jenderal Listyo Sigit dikenal dekat dengan sang presiden, pernah menjadi ajudan Jokowi dan juga Kapolresta Surakarta.

”Artinya, sektor keamanan menjelang Pemilu 2024 mendatang akan diisi oleh ’Geng Solo’ yang mana merupakan all President’s men-nya Jokowi," kata Andi dikutip Kompas.id, Rabu (15/11).

"Hal ini tentu saja berbahaya. Sebab, TNI-Polri memegang peranan signifikan dalam melakukan pengamanan pemilu yang akan berlangsung 14 Februari 2024 mendatang," lanjutnya.

Senada dengan Andi, peneliti HAM dan keamanan Setara Institute, Ikhsan Yosarie menyebut proses cepat penunjukan Panglima TNI menjadi preseden tidak baik bagi profesionalitas TNI. Pasalnya, Jokowi dinilai sengaja menjadikan posisi KSAD sebagai persinggahan sesaat agar Agus Subiyanto memenuhi syarat menjadi Panglima.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.id


TERBARU