> >

Ganjar Kritik Pemerintahan Jokowi, Pakar Politik: Sekarang Mereka Baru Ingin Mengambil Jarak

Rumah pemilu | 11 November 2023, 11:32 WIB
Foto arsip. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk rapat di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (13/6/2023) untuk membahas penataan Kawasan Borobudur. (Sumber: Kompas TV/Setpres)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar politik Ikrar Nusa Bhakti menerangkan tentang kritik bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Ikrar, PDIP baru menyadari bahwa Jokowi bukan sekadar presiden partai dan tak semua programnya sukses dijalankan.

"Tampaknya teman-teman di PDIP ini sekarang baru sadar bahwa mereka itu tidak harus menempatkan Presiden Jokowi itu sebagai presidennya PDIP," kata Ikrar di program Kompas Petang, Kompas TV, Jumat (10/11/2023).

"Kita juga tahu bahwa Presiden Jokowi memang di dalam masa presidensi dia selama 9 tahun ini tidak semuanya sukses," ujarnya.

Ikrar menyebut, kritik Ganjar mengenai pemerintahan Presiden Jokowi dalam forum Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Rabu (8/11/2023) muncul karena PDIP sedang berjarak dan sudah ditinggalkan oleh keluarga Jokowi.

"Ya kita tahu bahwa mereka (PDIP) sekarang baru ingin mengambil jarak dengan Presiden Jokowi ketika PDIP itu sudah benar-benar ditinggalkan oleh Presiden Jokowi," tuturnya.

Baca Juga: PDIP Sebut Jokowi Tak Ada Niat Urus Maritim, Klaim Ganjar-Mahfud akan Percepat Program yang Mandeg

Di sisi lain, politisi PDIP Putra Nababan menyebut ucapan Ganjar yang mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi ingin menunjukkan bahwa PDIP akan melakukan percepatan atas program-program yang mandeg apabila pasangan Ganjar-Mahfud MD terpilih sebagai presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024.

"Jadi apa yang dilakukan Pak Jokowi itu akan kami bawa, akan kami lakukan, bedanya kami akan melakukan percepatan," ujarnya.

"Artinya, karena pak Jokowi tidak mampu melaksanakannya, nggak apa-apa. Artinya beliau adalah seorang kader, nah dilanjutkan oleh kader dengan percepatan," ujarnya.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU