> >

Pengamat Menilai Golkar Diuntungkan jika Gibran Gabung: Selama Ini Minim Sosok Magnet Elektoral

Politik | 6 November 2023, 19:18 WIB
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Senin (6/11/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Partai Golongan Karya (Golkar) akan meraih keuntungan jika Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bergabung. Sebab selama ini Golkar minim sosok magnet elektoral.

Pendapat itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya dalam dialog Kompas Petang Kompas TV, Senin (6/11/2023).

“Mungkin yang akan diuntungkan adalah Partai Golkar ya, karena Partai Golkar ini kan minim sosok yang bisa menjadi endorser atau magnet elektoral,” tuturnya.

Jika Gibran bergabung dengan Golkar, lanjut Yunarto, keberadaannya akan membuat image Golkar menjadi partai politik yang paling dipercaya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga ayah Gibran.

“Keberadaan dari Mas Gibran tentu saja akan menguntungkan Partai Golkar, dalam konteks image dianggap sebagai partai yang paling dipercaya oleh Pak Jokowi.”

Baca Juga: Golkar Tanggapi PDIP yang Sebut Prabowo-Gibran Cerminan Neo Orba

Tapi, kata dia, kontroversi majunya Gibran sebagai bacawapres Prabowo Subianto dan manuver politiknya, justru membuat citra Jokowi semakin ironis.

“Tapi kalau kita tarik lebih luas terkait dengan kontroversi isu majunya Mas Gibran, manuver politiknya, menurut saya ketika Gibran masuk ke Golkar, itu malah kemudian membuat semakin ironis image dari Pak Jokowi,” bebernya.

Sebab, pada Pemilu 2014, Jokowi meraih banyak pemilih dari kalangan mereka yang khawatir Orde Baru kembali berkuasa. Saat itu, kata Yunarto, Prabowo menjadi representasi Orde Baru.

“Dulu kita harus ingat tahun 2014, banyak didukung banyak kalangan karena mereka takut kembalinya Orde Baru yang saat itu direpresentasikan oleh Pak Prabowo.”

“Tapi saat ini adalah Pak Jokowi memilih Pak Prabowo, lalu kemudian anaknya dimajukkan sebagai cawapres sebagai bentuk politik dinasti,” tambahnya.

Menurut dia, jika Gibran bergabung dengan Partai Golkar yang selama ini juga dianggap sebagai partai politik representasi Orde Baru, citra Jokowi itu akan paripurna.

Sebelumnya Kompas.TV memberitakan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan tidak ada agenda untuk menguningkan Gibran dalam acara peringatan HUT ke-59 Golkar, hari ini, Senin (6/11/2023).

“Tidak ada (pengkaderan Gibran). Hari ini ulang tahun aja,” tegasnya, Senin, dikutip dari laporan jurnalis Kompas TV, Cindy Permadi dan Gahniar.

“Hari ini ulang tahun saja, acaranya single,” ucapnya mengulang.

Airlangga menyebut Jokowi bakal menghadiri acara HUT ke-59 Golkar.

Baca Juga: Pesan Gibran ke Tim Kampanye: Semoga Kapal Besar Ini Berlabuh ke Demaga Kemenangan

Sementara Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, mengatakan pihakya menyerahkan sepenuhnya kepada Gibran mengenai keputusan akan bergabung dengan Golkar atau tidak.

"Kami tentu menyerahkan sepenuhnya kepada Mas Gibran untuk apakah beliau akan bergabung dengan Partai Golkar," tambah Ace.

Ia menegaskan, Golkar merupakan partai politik pertama yang mengusung Gibran sebagai bakal cawapres pendamping Prabowo.

"Kami sekali lagi menyerahkan kepada Mas Gibran Rakabuming Raka yang jelas bahwa Partai Golkar adalah partai yang pertama mengusulkan dan mengusung Mas Gibran sebagai calon wakil presiden melalui hasil Rapimnas II Tahun 2023," ujarnya.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU