> >

Gempa M 5 Guncang Sumba Timur NTT, Dipicu Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Peristiwa | 12 Oktober 2023, 19:27 WIB
Ilustrasi gempa bumi. Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5 mengguncang wilayah Pantai Selatan Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, hari ini, Kamis (12/10/2023) pukul 16.30 WIB.  (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV -  Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5 mengguncang wilayah Pantai Selatan Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, hari ini, Kamis (12/10/2023) pukul 16.30 WIB.

Episenter gempabumi tersebut terletak pada koordinat 10,24 lintang selatan 120,10 bujur timur pada jarak 14 km arah barat laut Karera, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 34 km.

Meski demikian, BMKG menyebut gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, berdasarkan analisis BMKG, gempa bumi tersebut dipicu deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi," kata Daryono dalam keterangan tertulisnya, Kamis.

Ia menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun ( normal fault ).

Sementara itu,  gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Sumba Timur dengan skala intensitas III MMI. 

Baca Juga: Musim Hujan Tiba di Sebagian Besar Wilayah Indonesia November 2023, BMKG Beri Saran Ini

Untuk diketahui, skala MMI (Modified Mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.

Skala III MMI, dimaksudkan getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk yang tengah melintas.

Lebih lanjut, Daryono mengatakan, hingga pukul 16.46 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa  bumi susulan (aftershock).

Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

 

Masyarakat juga diminta agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ucapnya.

Baca Juga: Rupanya Ini Penyebab Hawa Panas Lebih dari Prediksi BMKG | SINAU


 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU