> >

Hasil Survei SMRC di Kalangan NU Jatim, Ternyata Efek Pasangan Tidak Penting

Rumah pemilu | 12 Oktober 2023, 16:45 WIB
Bacapres-bacawapres Anies Baswedan (kanan) dan Muhaimin Iskandar (kiri) berjabat tangan dalam konferensi pers di kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (11/9/2023). (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Langkah bakal calon presiden yang berupaya menggandeng sosok yang tepat untuk dipasangkan,  ternyata  tidak cukup signifikan untuk mendongkrak suara dari kalangan pemilih Nahdlatul Ulama di Jawa bagian timur itu.

Berdasarkan survei yang dilakukan SMRC (Saiful Mujani Research and Consulting),  terungkap Anies Baswedan tanpa berpasangan memperoleh dukungan dari warga NU di Jawa Timur 9,5 persen. Sementara jika Anies Baswedan dipasangkan dengan Muhaimin Iskandar, perolehan dukungannya 10,1 persen.

Itu artinya, perolehan dukungan dukungan untuk Anies Baswedan yang menggandeng Muhaimin hanya bertambah 0,6 persen. Hasil survei ini menempatkan pasangan yang menamai diri Amin berada di posisi ketiga.

Posisi pertama ada Ganjar Pranowo yang disimulasikan berpasangan dengan Ridwan Kamil sebagai pasangan bakal capres-cawapres dan perolehan 46,3 persen. Kemudian di posisi kedua ada Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Erick Thohir dan meraih 22,9 persen.

Baca Juga: Pengamat: Parpol yang Usung Cawapres Tak Penuhi Syarat Ciptakan Spekulasi, Seolah Tahu Ending di MK

“Efek dari pasangan sebenarnya tidak penting,” ucap Saiful Mujani, Kamis (12/10/2023).

Bukan hanya berlaku pada pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, hasil tidak signifikan juga terjadi pada pasangan Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil.

Ganjar Pranowo tanpa berpasangan meraih dukungan 45,4 persen dari warga NU di Jawa Timur. Sementara jika Ganjar Pranowo disimulasikan berpasangan dengan Ridwan Kamil sebagai pasangan bakal capres-cawapres hasil perolehannya naik tipis ke angka 46,3 persen atau hanya 1,1 persen.

Berbeda dengan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo yang disimulasi dengan Ridwan Kamil. Prabowo Subianto yang disimulasi menggandeng Erick Thohir sebagai cawapres justru mengalami penurunan dukungannya dari warga NU.

Baca Juga: Bivitri: MK Mungkin Kabulkan Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres, Polanya Sudah Tak Sesuai Teori

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU