> >

PGI Titip ke Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep Bawa Pemilu 2024 Gembira bukan Menakutkan

Rumah pemilu | 3 Oktober 2023, 12:45 WIB
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep didampingi Sekjen PSI Raja Juli Antoni dan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengunjungi Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) , Selasa (3/10/2023). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) meminta kepada DPP PSI untuk mendorong Pemilu 2024 menjadi sebuah pesta demokrasi bagi masyarkat, bukan malah menjadi hal yang menakutkan. 

Ketua Umum PGI Pusat Pendeta Gomar Gultom menilai di dua Pemilu sebelumnya masyarakat seakan terpecah belah. Bahkan hingga muncul istilah cebong dan kampret. 

Gomar berharap PSI bisa membawa kesejukan di Pemilu 2024, dengan memberikan edukasi politik kepada masyarakat agar Pemilu dan Pilpres 2024 sebagai sebuah pesta pemilihan kegembiraan, bukan lagi pertarungan yang saling menakutkan satu sama lain.

"Siapapun yang terpilih adalah presiden kita, jangan kita ulangi peristiwa lalu soal cebong dan kampret di Pemilu lalu. Pemilu depan kira-kira kita sudah dewasa," ujar Gomar saat dialog dengan jajaran DPP PSI yang datang ke kantor PGI Pusat, Selasa (3/10/2023).

"Dan PSI perlu mempertimbangkan itu dan tentu partai-partai lain juga mempertimbangkannya," imbuhnya.

Harapan yang sama juga disampaikan Ketua Umum PGI wilayah DKI Jakarta Pendeta Arliyanus Larosa. 

Menurutnya harapan agar Pemilu 2024 bisa berjalan dengan damai tidak terlepas dari Pemilu sebelumnya yang membuat masyarakat seakan terpecah belah. Bahkan ada yang khawatir hal serupa terjadi lagi di Pemilu 2024.

Baca Juga: Kaesang Putra Presiden Jokowi Langsung Jabat Ketum Partai, Ini Kata PSI

"Kalau PSI bisa mengelorakan Pemilu dengan gembira dan tidak ada yang dikhawatirkan saya kira banyak orang yang datang ke bilik suara, dan boleh jadi mereka orang-orang yang menaruh kepada PSI," ujar Arliyanus.

Menaggapi hal tersebut Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep mengapresiasi harapan yang diberikan kepada PSI. 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU