> >

Ingatkan Agar Jaga Jarak dengan Partai Politik, Rais Aam PBNU: Sepertinya Ada yang Pura-pura Lupa

Humaniora | 19 September 2023, 09:01 WIB

Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar. (Sumber: nu.or.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV  - Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menilai ada yang berpura-pura lupa bahwa NU menjaga jarak dengan partai politik.

Miftachul Akhyar menyampaikan hal itu dalam Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/9/2023).

Ia mengingatkan agar NU menjaga jarak dengan semua partai politik, tapi ada yang pura-pura lupa dengan hal itu.

"NU menjaga jarak dengan partai politik, semua partai politik menjaga jarak ya,” tuturya.

“Sepertinya ada yang lupa kalau NU menjaga jarak ibaratnya kura-kura di dalam perahu pura-pura tidak tahu," imbuh KH Miftachul Akhyar.

Baca Juga: Ketum PBNU Gus Yahya Sebut NU Tidak Akan Jauh-Jauh dari Jokowi, Ini Alasannya

Dalam kesempatan itu, ia juga menyebut bahwa saat ini banyak warga NU yang terlibat dalam kepentingan politik, seperti kepengurusan partai politik.

Meski demikian, lanjut KH Miftachul Akhyar, NU tidak pernah berpihak kepada satu partai politik manapun.

"Bahkan semua perabot-perabot kekayaan NU dibawa kemana-mana, Nahdlatul Ulama ada di mana-mana tapi untuk menguji nyali Anda, bukan larut di sana, bukan malah melebihi partai," tutur dia.

Munas dan konbes tersebut, lanjut dia, kembali menertibkan aturan bahwa NU harus berjarak dengan partai politik manapun.

"Mohon dimaklumi, PBNU sedikit agak kencang menertibkan. Penertiban terjadi di mana-mana karena kita ingin kembali menertibkan," tuturnya.

KH Miftachul Akhyar pun berkelakar mendekati pesta politik, kegiatan Munas dan Konbes akan lebih sering digelar.

"Mungkin setiap tahun akan ada Munas dan Konbes dan mungkin periode ini akan kita lebih sering-sering ada Munas dan Konbes. Bila perlu satu tahun dua kali," sambung dia, dikutip Tribunnews.com.

Kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama ini dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo, Senin (18/9/2023).

Baca Juga: Soal Konflik Pulau Rempang, PBNU: Masyarakat Tidak Boleh Jadi Korban

Dalam sambutannya,  Jokowi mengatakan bahwa kekuatan Nahdlatul Ulama (NU) sangat besar sekali.

 

Menurutnya, jumlah anggota NU sangat banyak sehingga perlu diorganisir dengan baik.

"Kekuatan NU ini sangat luar biasa, jumlah anggotanya sangat banyak, sangat besar tersebar di seluruh tanah air Indonesia," kata Jokowi.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus

Sumber : tribunnews.com


TERBARU