> >

Mewarisi Legacy Buya Syafii Maarif: dari Keislaman, Keindonesiaan hingga Kemanusiaan

Humaniora | 21 Juni 2023, 03:05 WIB
MAARIF Institute bekerjasama dengan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (Uhamka), menyelenggarakan acara peluncuran dan diskusi Jurnal MAARIF Vol. 18 No. I Juni 2023 dengan tema “Mewarisi Legacy Ahmad Syafii Maarif: Keislaman, Keindonesiaan dan Kemanusiaan” yang digelar di ruang sidang UHAMKA.. (Sumber: Dok Maarif Institute)

Baca Juga: Tour De Buya: Napak Tilas Sejarah dan Pemikiran Buya Ahmad Syafii Maarif

Kontributor Jurnal Maarif, David Krisna Alka menyatakan, ide dan gagasan yang dikembangkan oleh Maarif Institute sangat terkait dengan peran Syafii Maarif sebagai kader dan pimpinan Muhammadiyah. 

Muhammadiyah, sebagai organisasi Islam di Indonesia, telah dikenal sebagai gerakan modernis moderat yang aktif dalam mempromosikan pemikiran-pemikiran Islam yang inklusif, berdakwah, dan melakukan berbagai aksi sosial untuk kemajuan umat.

“Maarif Institute, sebagai bagian dari Muhammadiyah, memiliki perhatian utama dalam memperjuangkan arus pembaruan pemikiran Islam dalam konteks gerakan Muhammadiyah. Institusi ini berkomitmen untuk mengembangkan pemikiran Islam yang moderat, terbuka, dan inklusif, yang sejalan dengan nilai-nilai universal kemanusiaan,” kata David.

Selain Jurnal, MAARIF Institute bersama FAI Uhamka juga launching buku MAARIF Fellowship (MAF).

Judul bukunya kali ini “Muhammadiyah dan Penguatan Semangat Keindonesiaan: Sosial, Ekonomi, dan Pendidikan”. 

MAARIF Institute bekerjasama dengan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA, menyelenggarakan acara peluncuran dan diskusi buku MAARIF Fellowship (MAF) berjudul “Muhammadiyah dan Penguatan Semangat Keindonesiaan: Sosial, Ekonomi, dan Pendidikan”. di ruang sidang UHAMKA, Jakarta, Selasa (20/6/23). (Sumber: Dok Maarif Institute)

Acara yang digelar di ruang sidang UHAMKA ini juga dihadiri oleh sejumlah narasumber, di antaranya Mukhaer Pakkanna (Dewan Juri MAF), Nur Melinda Lestari (Wakil Dekan 2 FAI UHAMKA), Aan Arizandy (Penerima MAF 2021-2022), Alfia Nur Aulia (Penerima MAF 2021-2022) dan Ichsanul Rizal Husen (Penerima MAF 2021-2022).

Mukhaer Pakkanna, yang menjadi salah satu Dewan Juri MAF menyampaikan selamat kepada para peneliti yang telah merampungkan risetnya hingga terbit menjadi buku. 

Isu-isu tentang Pendidikan, sosial dan pemberdayaan ekonomi merupakan isu krusial yang memerlukan kajian dan penelitian secara berkelanjutan. 

Menurutnya, isu tentang pemberdayaan masyarakat, misalnya, dinilai sangat penting karena bisa meningkatkan kemampuan serta mewujudkan kemandirian masyarakat agar terlepas dari ketergantungan dan keterbelakangan. 

Abd. Rohim Ghazali, Direktur Eksekutif Maarif Institute menambahkan, bahwa isu-isu pendidikan, pendampingan hukum, kesejahteraan sosial, pemberdayaan ekonomi, ketidakadilan gender, kekerasan, perdagangan perempuan dan anak, kemiskinan, serta berbagai permasalahan sosial lainnya, termasuk pandangan keagamaan yang bias gender, hingga kini masih sangat memprihatinkan. 

Buku ini, lanjut Rohim, menyajikan berbagai tulisan hasil riset para peneliti muda yang tergabung dalam program MAARIF Fellowship (MAF) 2021-2022, tentang isu-isu tersebut. 

“Kami yakin, tulisan-tulisan hasil para peneliti muda yang terdapat dalam buku ini mampu memberikan perspektif yang mencerahkan, berorientasi pada pembebasan, transformatif, sesuai arah dan cita-cita Islam berkemajuan”, tegas Rohim.

Rohim, menegaskan, salah satu tujuan dari kegiatan MAF ini adalah memperkuat tradisi riset serta kaderisasi intelektual di kalangan generasi muda milennial. 

“Atas terselenggaranya program MAF 2021-2022 ini, kami atas nama MAARIF Institute ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dewan Juri yang bertindak sebagai supervisor yang telah mendampingi proses perjalanan program ini sedari awal, di antaranya Prof. Dr. Hilman Latief, Prof. Dr. Alimatul Qibtiyah, dan Dr. Mukhaer Pakkanna”, kata Rohim mengakhiri sambutannya.

Untuk diketahui, pada tahun ini ada tiga peraih MAARIF Fellowship dengan menyisihkan 40 pendaftar lainnya. 

Ketiga orang tersebut adalah Aan Arizandy (UIN Raden Intan Lampung) Alfia Nur Aulia (Universitas Muhammadiyah Malang) dan Ichsanul Rizal Husen (Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta).

Acara peluncuran dan diskusi buku MAARIF Fellowship ini juga diikuti dari berbagai kalangan akademisi, mahasiswa, aktivis, maupun  masyarakat secara umum.

Penulis : Deni Muliya Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU