Akademisi Lingkungan Minta Polisi Tidak Sepelekan Aksi Penyiksaan Hewan, Ini Alasannya
Hukum | 17 Juni 2023, 08:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Akademisi Ilmu Lingkungan Rheza Maulana meminta kepolisian tidak memandang sepele tindakan tiga pria yang melempar anjing hidup ke sungai untuk santapan buaya.
Menurutnya tindakan penyiksaan hewan tersebut bisa beralih ke manusia. Sebab sejumlah penelitian tentang kejahatan, pelaku penyiksaan pada awalnya melakukan kekejaman terhadap hewan.
Saat mereka merasakan kebahagiaan dengan menyiksa hewan, maka timbul niat untuk melakukan hal serupa ke manusia.
"Kalau kita cari literaturnya salah satu tanda kriminal yang menyiksa manusia itu mereka dimulai dari menyiksa hewan dulu. Mereka menyiksa karena mendapat kesenangan," ujar Rheza dalam keterangan video yang diterima KOMPAS TV, Jumat (16/6/2023).
Lebih lanjut Rheza juga tidak heran dengan maraknya video viral penyiksaan hewan. Hal ini jugalah yang membuat Indonesia dicap sebagai negara dengan konten kekejaman hewan tertinggi di dunia.
Baca Juga: Terungkap! Penembak Kucing di Kompleks Sesko TNI adalah Seorang Jenderal
Menurut Rheza banyaknya kasus penyiksaan hewan bukan karena kurangnya edukasi mengenai kesejahteraan hewan, melainkan adanya gangguan mental di diri pelaku kekerasan terhadap hewan.
Untuk itu ia meminta masyarkat dan kepolisian bersikap tegas terhadap para pelaku penyiksaan hewan. Tindakan tersebut juga tidak lagi dianggap sepele karena bisa berujung kepada manusia.
"Orang kalau sudah melakukan ini (kekerasan hewan) dan merasa senang itu pasti ada sesuatu yang keliru, ada sesuatu yang salah baik di dirinya atau di mentalnya. Dan ini jangan sampai dinormalisasi, jangan dianggap sepele," ujarnya.
"Harapannya kejadian ini harus menjadi hal yang serius, lain kali ada kejadian seperti ini pihak berwenang pun tidak menyepelekan yang membuat di kemudian hari kita menyesal," pungkas Rheza.
Sebelumnya beredar video sekelompok orang melempar seekor anjing hidup ke sebuah perairan hingga diterkam buaya.
Baca Juga: Pelaku Pelempar Anjing Hidup ke Buaya Sudah Diidentifikasi, Diduga Karyawan yang Terafiliasi BUMN
Dalam video viral di media sosial, tampak dua pria melempar seekor anjing hidup ke sebuah rawa. Diketahui peristiwa tersebut diduga terjadi di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Identitas pelaku kini sudah diketahu melalui seragam yang dikenakannya. Pria berseragam merah inisial D, seragam biru inisial R dan perekam yang tertawa sekaligus pemberi aba-aba berinisial G.
Adapun tiga orang pelaku pelempar anjing hidup ke buaya di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, membebarkan alasan atas tindakan sadis mereka.
Ketiga pelaku tersebut diketahui merupakan karyawan kontrak di PT Jaya Ministry Lestari (PT JML), perusahaan yang terafiliasi dengan Pertamina.
Menurut pengakuan ketiga pelaku saat dimintai keterangan oleh manajemen perusahaan, mereka mengaku melemparkan anjing hidup itu ke muara untuk santapan buaya karena merasa jengkel.
Baca Juga: Berawal Konten Viral, Polisi Buru Pria yang Cekoki Anak Kucing dengan Miras Tuak
Perwakilan PT JML, Irianto menyebut ketiga pelaku merasa jengkel lantaran sering kehilangan sepatu, sandal, hingga bekal makan mereka sering berhamburan akibat dimakan anjing yang berkeliaran di kawasan kerja mereka.
Namun, Irianto menegaskan perusahaan mengutuk keras aksi ketiga pelaku dan PT JML telah memecat ketiga pelaku yang saat ini sudah diamankan oleh Polres Nunukan.
"Kami tegaskan, perusahaan mengutuk keras aksi mereka. Tidak ada pembenaran, sehingga indikasi pidananya kami serahkan sepenuhnya kepada polisi," ujar Irianto, Jumat (16/6/2023). Dikutip dari WartaKotalive.com.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV