> >

Demokrat Singgung Sosialisasi Anies Sempit hingga Kepastian Berlayar, NasDem Ingatkan Soal Deklarasi

Rumah pemilu | 10 Juni 2023, 05:45 WIB
Ilustrasi kandidat cawapres untuk berpasangan dengan Anies Baswedan yang dideklarasikan Partai Nasdem sebagai capres pada Pemilu 2024. (Sumber: KOMPAS.com/ANDIKA BAYU SETYAJI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat punya alasan kuat untuk mendorong bakal Capres Anies Baswedan segera mengumumkan nama pendampingnya.

Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menjelaskan jika merujuk pada Pilpres 2019, masing-masing partai koalisi mengumumkan pasangan Capres dan Cawapres kurang dari sembilan bulan sebelum hari pencoblosan. 

Dalam waktu tersebut Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebagai penantang tidak memiliki waktu yang cukup untuk memaparkan semua program yang akan dijalankan.

Hal serupa juga terjadi saat ini, Anies Baswedan merupakan penantang bagi para bakal capres yang mengusung keberlanjutan program pemerintah sebelumnya.

"Anies ini punya tugas dan tantangan yang lebih berat, karena kami ini kan perubahan. Kami harus menjelaskan perubahan seperti apa, kalau yang mewakili kekuasaan saat ini kan tinggal menyampaikan lanjutkan," ujar Herzaky di program Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Jumat (9/6/2023).

Baca Juga: Indikator Politik: AHY Belum Cukup Beri Elektoral bagi Anies Baswedan

Herzaky menambahkan, pengumuman nama cawapres Anies juga untuk menjaga agar Koalisi Perubahan untuk Persatuan tidak ketinggalan momentum politik yang ada. 

Menurut Herzky masyarakat saat ini masih ragu mendukung Anies lantaran ada kekhawatiran Anies tidak jadi berlayar ke Pilpres 2024. 

Semisal, jika Anies memilih Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendamping apakah Partai NasDem tatap bertahan di koalisi. Begitu juga jika cawapres bukan AHY apakah Demokrat tetap bertahan.

"Ini yang perlu lakukan segera, kenapa perlu diumumkan (Cawapres Anies) supaya masyarakat tidak khawatir dan resah, bahwa ini pasangan terbaik dan representasi perubahan. Bukan representasi satu perubahan yang lain representasi istana," ujar Herzaky. 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU