> >

Luhut Sayangkan Podcast Haris-Fatia: Kenapa Nggak Tanya Saya, Bisa Datang ke Kantor atau ke Rumah

Hukum | 8 Juni 2023, 13:17 WIB
Sidang kasus pencemaran nama baik Luhut vs aktivis Haris - Fatia di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (8/6/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sedih ketika menonton podcast Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti di YouTube.

Video YouTube tersebut berjudul "Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-OPS Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN Juga Ada!! NgeHAMtam" yang diunggah pada Agustus 2021 lalu.

Dalam video itu, Haris dan Fathia menyebutkan bahwa Luhut ikut ‘bermain’ dalam bisnis tambang di Intan Jaya Papua.

Baca Juga: Dari Ruang Sidang, Luhut Klaim Berhubungan Baik dengan Haris Azhar: Kami Ber-WhatsApp Ria

Luhut yang hadir sebagai saksi di sidang kasus pencemaran nama baik dengan terdakwa Haris dan Fathia pun mengaku sedih melihat video tersebut. Sebab, menurutnya dia selama ini baik kepada Haris.

“Terus terang sedih, kenapa Saudara Haris melakukan itu ke saya. Saya baik sama dia kok,” kata Luhut di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Kamis (8/6/2023).

Luhut juga menyayangkan tindakan Haris Azhar yang tidak mengonfirmasi isi video YouTube kepada dirinya. Menurutnya, Haris memiliki banyak kesempatan untuk mengonfirmasi hal itu.

“Itu yang saya sayangkan, kenapa nggak tanya saya. Kan bisa, komunikasi bagus. Dia datang ke kantor saya, datang ke rumah saya, komunikasi WA (WhatsApp). Kan bisa tanya,” ungkap dia.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan: Saya Dibilang Penjahat oleh Cucu Saya, Saya Dibilang "Lord…"

Terkait hubungan dengan Haris Azhar, Luhut mengaku kerap membicarakan banyak hal dengan aktivis itu. Namun, dalam beberapa percakapan WhatsApp, Haris meminta saham untuk masyarakat ada di Papua.

 

“Banyak hal yang kami bicarakan, tapi banyak fokus saham ini. Masalah hak dari suku yang ada di dekat Timika sana. Saya juga berempati, makanya saya minta staf saya,” terang Luhut.

“Saya juga telepon Freeport, mereka jawab, CEO-nya, ini suku mana dulu perlu diklarifikasi. Karena banyak suku yang mengklaim kepemilikan saham di sana.”

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU