> >

Pengamat Sebut Pemilu Tertutup Merugikan, DPR Terbebani Parpol, Tak Lagi Perjuangkan Aspirasi Rakyat

Rumah pemilu | 1 Juni 2023, 08:52 WIB
Anggota DPR dari perwakilan delapan fraksi menggelar konperensi pers terkait penolakan sistem proporsional tertutup di Media Center DPR, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (30/5/2023). (Sumber: Kompas.tv/Ant/ Indrianto Eko Suwarso)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat politik dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus, mengatakan sistem pemilu proporsional tertutup dapat berdampak negatif bagi masyarakat.

Sebab, sistem proporsional tertutup akan semakin menjauhkan anggota DPR RI yang merupakan perwakilan rakyat dengan rakyat itu sendiri.

Dengan sistem proporsional tertutup, kata Lucius, anggota legislatif yang terpilih akan lebih memiliki beban kepada partai politiknya ketimbang memperjuangkan aspirasi rakyat.

Baca Juga: Politikus PDIP soal Pernyataan Bersama 8 Parpol Tolak Proporsional Tertutup: Hanya Pernak-pernik

“Sistem tertutup, partai menjadi sangat powerful dan anggota partai hanya sekrup-sekrup kecil yang nasibnya akan ditentukan sepenuhnya oleh partai,” kata Lucius dalam keterangan resminya yang dikutip, Kamis (1/6/2023).

Dari perspektif partai politik, kata Lucius, sistem proporsional tertutup cenderung membuat partai lebih pragmatis memilih calon anggota legislatif (caleg).

Selain itu, Lucius mengatakan, bahwa hal yang paling ditakutkan yaitu parpol yang berkuasa nantinya akan memilih anggota keluarga atau kerabatnya sendiri untuk menjadi calegnya.

Sedangkan, untuk partai nomor urut besar, menurut Lucius hanya akan gigit jari karena persentase lolos ke parlemen amat sangat kecil.

Menurut Lucius, hal itu justru akan memperburuk wajah DPR RI karena proses rekrutmen anggota legislatif bergantung pada elektabilitas partai.

Baca Juga: Saat Seluruh Fraksi di DPR Tolak Pemilu Proporsional Tertutup, kecuali PDI-P

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU