> >

Saat Anies Cerita Temui Warga tanpa Media dan Kamera: Saya Bukan Lari-Lari untuk Posting Foto

Rumah pemilu | 21 Mei 2023, 20:05 WIB
Bacapres Anies Baswedan di acara Temu Kebanggaan Relawan Anies Baswedan di lapangan tenis indoor, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/5/2023). (Sumber: Tangkap Layar Kanal YouTube Kompas Tv.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bakal calon presiden atau bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, menceritakan perjalanannya ke sejumlah daerah untuk berbincang masyarakat pada bulan Ramadan kemarin.

Perjalanan ini disebut Mantan Gubernur DKI Jakarta itu dengan tirakat. Menurut penjelasannya, aktivitasnya itu dilakukan sendirian, dan tanpa media serta jepretan kamera.

Hal ini disampaikan di acara Temu Kebanggaan Relawan Anies Baswedan di lapangan tenis indoor, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/5/2023).

"Jadi bulan Ramadan kemarin, saya melakukan perjalanan yang saya sebut dengan tirakat. Sebuah perjalanan untuk mendengar, menyerap, merasakan suasana terkini di masyarakat," kata Anies.

"Saya datang ke banyak tempat tanpa kamera, media, dan seringkali sendirian."

Lebih lanjut Anies menuturkan aksinya wara-wiri ke daerah bukan untuk selfie dan diunggah ke medsos.

Baca Juga: Di Depan Relawan, Anies Singgung Mafia dalam Pemilu hingga Proyek BTS: Semua Ini Harus Dibereskan

"Saya mendengar cerita mereka, dan saya temui mereka bukan untuk selfie dan diposting di pagi hari, bukan, saya bukan lari-lari untuk posting foto. Saya lagi mendengarkan suara mereka," ucapnya.

Anies mengungkapkan, dari pembicaraannya dengan banyak orang tersebut, dirinya merasakan suasana sulit yang diderita kebanyakan rakyat.

"Betapa masyarakat yang kita temui menyampaikan kepada kita bahwa ada suasana sulit, menantang, tapi yang mengkhawatirkan adalah serba ketidakpastian," jelasnya.

Bukan hanya sekedar rasa sulit dan merana, tapi ada rasa ketidakpastian yang melanda mereka.

Salah satu cerita yang diungkap yakni soal ketidakpastian harga, serta masalah akses pupuk untuk keberlangsungan panen yang dikeluhkan para petani yang ditemuinya.

Anies pun menyebut kesulitan tersebut, tidak terlepas dari para mafia yang merajalela.

"Begitu banyak mafia-mafia yang hadir dan membuat kita tidak memiliki ketidakpastian. Kenapa petani harus bersaing untuk mendapat pupuk, karena aksesnya dikuasai," tegasnya.

Baca Juga: Anies Analogikan Kerusakan yang Diakibatkan Mafia seperti Katak Mati Perlahan di Panci

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU