> >

Berpidato di Milad ke-21 PKS, Anies Beberkan Perbedaan Negara yang Memeras dan Inklusif

Rumah pemilu | 20 Mei 2023, 18:19 WIB
Bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, berpidato di acara Milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5/2023). (Sumber: Tangkapan layar tayangan Breaking News KOMPAS TV)

Dia menambahkan, suatu negara yang inklusif menjunjung rule of law, memperkuat cabang-cabang hukum sehingga transparan dalam mengambil keputusan.

Negara juga akan memberikan kesempatan kepada warga untuk menyuarakan aspirasi tanpa takut dan terbuka terhadap kritik.

Baca Juga: Anies Baswedan Bakal Hadiri Acara Puncak Milad ke-21 PKS di Istora Senayan

“Jangan sampai kata-kata yang dibuat rakyat dilarang. Apabila saat ini ada pasal-pasal yang dikenakan kepada mereka dalam mengeluarkan pendapat. Ke depan, ada pasal-pasal melarang persekusi,” tuturnya.

Anies yang pernah memimpin Jakarta sebagai gubenur, lalu mencontohkan dirinya yang tidak pernah melaporkan kritik yang diterimanya.

“Kritik adalah bagian yang harus diterima,” ucapnya.

Lebih lanjut, Anies mengungkapkan, negara inklusif memberikan kesempatan yang lebar kepada semuanya.

“Kita harus memastikan yang kecil bisa menjadi besar tanpa mengecilkan yang besar,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Anies menyebut PKS adalah salah satu partai yang bisa menjadi teladan dalam berdemokrasi.

Alasannya, PKS merupakan partai yang pernah berperan di dalam dan luar pemerintahan.

Menurut Anies, PKS memberikan dokumen kepada sejarawan sebagai partai yang konsisten menjalankan perannya.

Terlebih, peringatan Milad ke-21 PKS dirayakan bertepatan dengan momen Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei.

“Momen ulang tahun PKS, bangsa ini harus bisa bangkit lebih kuat sambil kita tengok perjalanan bangsa-bangsa di seluruh dunia, ada yang bangkit dan kemudian ada yang bangkit tetapi gagal. Mengapa ada bangsa yang gagal?” ujarnya.

 

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU