> >

Arti Sinyal Partai Kuning yang Disebut Puan Maharani akan Gabung ke PDIP Dukung Ganjar

Politik | 17 Mei 2023, 07:20 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani bertemu untuk menyamakan pendapat terkait visi dan misi kebangsaan yang dimulai dengan jalan santai di Monas, Minggu (9/10/2022). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDI Perjuangan) Puan Maharani memberi sinyal akan ada partai dengan warna kuning akan merapat ke PDIP yang mencalonkan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Pakar Komunikasi Politik Gun Gun Heryanto menilai pernyataan Puan merupakan tindakan simbolik yang masih polisemi atau multimakna dan tafsir. 

Hal itu sengaja dibiarkan sebagai satu strategi persuasif di tingkat elite dan interpretasi yang dibaca oleh media dan publik.

"Pernyataan itu akan masuk ke ruang diskursus publik yang kemudian salah satunya akan menjadi perbincangan," ujar Gun Gun di program Kompas Malam KOMPAS TV, Selasa (16/5/2023).

Baca Juga: Puan Maharani Beri Sinyal Kuat 'Partai Kuning' Juga Dukung Ganjar Pranowo! Apa Kata Golkar?

Gun Gun menambahkan, jelang pendaftaran bakal calon presiden (bacapres) 2024, seluruh partai akan membicarakan strategi pemenangan. Termasuk menggandeng partai lain untuk bekerja sama atau koalisi memenangkan calon yang diusung. 

PDIP yang saat ini membuka kerja sama dengan PPP sudah melampaui presidential threshold, jika ditambah Partai Golkar yang disimbolkan sebagai partai kuning, pastinya akan menjadi keuntungan bagi Ganjar Pranowo, bacapres dari PDIP. 

Namun perlu dicermati juga, Partai Golkar saat ini bergerak fleksibel dalam membangun koalisi.

Menurut Gun Gun, komunikasi politik yang dibangun Golkar yakni mencari bacapres mana yang berpotensi menang di Pilpres 2024.

Baca Juga: Targetkan Minimal 116 Kursi, Golkar Daftarkan 580 Caleg ke KPU RI

Kemudian keuntungan bagi Golkar di Pileg 2024 jika bergabung dengan PDIP serta posisi bacawapres hingga pembiayaan pemilu yang jarang dibicarakan di ruang publik. 

Gun Gun menjelaskan, jika posisi tawar yang diberikan kader Golkar masuk dalam kabinet, partai yang dipimpin Airlangga Hartarto itu punya pengalaman yang kuat dalam berkomunikasi dengan partai penguasa.

Di Pilpres 2014, Golkar mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, namun tetap mendapat kursi menteri di Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. 

"Sepertinya sekarang Golkar punya kebutuhan efek ekor jas pada naiknya suara Golkar di Pileg, sehingga semaksimal mungkin dalam pembagian kekuasaan, Golkar memasukkan nama untuk posisi (bakal) cawapres," ujar Gun Gun. 

 

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU