> >

Sempat Ajukan Negosiasi KKB Malah Serang Prajurit TNI, Susi: Itu Tindakan Tidak Manusiawi

Peristiwa | 11 Mei 2023, 23:00 WIB
Pemilik maskapai Susi Air, Susi Pudjiastuti di program Rosi KOMPAS TV, Kamis (11/5/2023). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemilik maskapai Susi Air, Susi Pudjiastuti mengecam tindakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap prajurit TNI di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan.

Susi menilai perbuatan tersebut merupakan pengkhianatan dari sebuah perjanjian negosiasi.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini menjelaskan dua hari sebelum penyerangan KKB ke prajurit TNI yang sedang bertugas di kawasan tersebut, ada informasi bahwa KKB ingin bernegosiasi.

Hal tersebut ditanggapi positif oleh Susi untuk keselamatan Philips Mehrtens, korban penyanderaan KKB.

Baca Juga: Kemarahan Susi Pudjiastuti karena Pilot Philips Mark Merthens Masih Disandera KKB

"Mereka berbohong bilang mau negosiasi tetapi ternyata anak bangsa ditembaki. Itu pengkhianat namanya. Bagaimana mungkin mau negosiasi malah ditembaki. Itu tidak bisa diterima, itu pengkhianatan yang luar biasa," ujar Susi di program Rosi KOMPAS TV, Kamis (11/5/2023).

Susi mengaku sangat prihatin dengan prajurit TNI yang menjadi korban pengkhianatan KKB. Hal tersebut tidak bisa dibenarkan dan harus mendapat hukuman berat. 

"Apa pun kalau kita sudah bilang negosiasi, dan ini sedang proses malah ditembaki, saya pikir sudah tidak manusiawi. Saya bilang biadab," kesal Susi. 

Susi menjelaskan dirinya dan Susi Air bukan orang baru di Papua, mulai dari tahun 2006 Susi Air melayani masyarkat Papua.

Baca Juga: Kondisi Terbaru Pilot Susi Air Philp Mark Marthens yang Disandera KKB

Melalui maskapai penerbangannya, kebutuhan masyarakat Papua di pedalaman cukup terpenuhi. Bahkan Susi menyampingkan bisnis jika ada masyarakat membutuhkan pertolongan darurat.

Sebelum menjadi menteri, setiap enam bulan sekali Susi lama tinggal di Papua sekaligus membuka bantuan sosial di bidang kesehatan dan membawa obat-obatan yang diperlukan masyarkat. 

"Kita selama ini bekerja kurang apa. Pesawat kita itu bukan hanya bawa beras, bawa orang. Seng, semen, paralon, besi kita bawa semua. Di pegunungan itu kalau ada rumah pakai seng ada sandal jepit itu salah satunya pesawat kita yang bawa," ujar Susi. 

Sebelumnya pilot Susi Air Philips Mehrtens menjadi korban penyanderaan KKB pimpnian Egianus Kogoya, Selasa (7/2/2023). 

Baca Juga: Jenazah Prajurit TNI Pratu F Gugur Dalam Penyelamatan Pilot Susi Air di Papua Dimakamkan di Magelang

Tak hanya menyandera pilot, kelompok Egianus Kogoya juga membakar pesawat Susi Air di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. 

Dalam upaya pembebasan Philips, KKB sedianya sudah membuka diri untuk melakukan negosiasi.

Akan tetapi, mereka justru menembaki personel TNI dari Satgas dari Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/ Galuh Taruna Kostrad di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan, pada 15 April 2023. Lima prajurit TNI yang gugur dalam penyerangan tersebut.

 

 

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU