> >

Aktivis Ingatkan agar Pembicaraan di Tahun Politik Ini Tidak Dibatasi dengan Perebutan Kekuasaan

Politik | 27 April 2023, 05:25 WIB
Aktivis kemanusiaan Alissa Wahid dalam Satu Meja The Forum, Rabu (26/4/2023) mengingatkan agar di tahun politik ini, seharusnya kita menjaga hal-hal yang sifatnya spiritualitas, serta bicara tentang kemanusiaan, rakyat, serta bangsa, dan tidak dibatasi pada perebutan kekuasaan. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Di tahun politik ini, seharusnya kita menjaga hal-hal yang sifatnya spiritualitas, serta bicara tentang kemanusiaan, rakyat, serta bangsa, dan tidak dibatasi pada perebutan kekuasaan.

Hal itu disampaikan oleh aktivis kemanusiaan Alissa Wahid, yang juga merupakan putri dari Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, dalam Satu Meja The Forum, Kompas TV, Rabu (26/4/2023), dengan tema "Lebaran Asyik tanpa Politik".

Menurut Alissa, saat ini kita punya situasi di tingkat bangsa dan di tingkat elite politik.

“Kita punya situasi di tingkat bangsa, lalu kita punya situasi di tingkat elite politik. Ini adalah persiapan tahun politik,” tuturnya.

“Yang kita sebut tahun politik adalah tahun ini dan tahun depan pastinya, karena pemilihan presiden bulan Februari, sehingga mulai dari sekarang, aroma politik itu tentu saja sudah sangat kuat.”

Baca Juga: Kata Pengamat Peran Jokowi di Pilpres 2024, Usai Muncul 3 Bakal Capres 2024

Persoalan yang ada saat ini, kata dia, bukan hanya melihat situasi rakyat, tetapi juga perilaku para elite politik yang fokus ke perhelatan politik 2024.

“Kita melihat persoalannya, kita melihat situasi rakyat seperti apa, tapi kita juga melihat perilaku para elite politik yang sekarang ini fokusnya, ya ke 2024 itu.”

Alissa menyebut tema yang dibahas pada dialog tersebut sangat penting untuk diangkat, mengingat Lebaran merupakan hari raya keagamaan.

“Tema ini penting sekali untuk kita angkat, untuk mengingatkan kita semua bahwa ada sesuatu yang sakral dari Idulfitri, gitu ya, karena ini adalah hari raya keagamaan, tentu harusnya nilai-nilai ketuhanan dimunculkan.”

“Ini di tahun politik, bagaimana menjaga agar yang sifatnya spiritualitas itu, harusnya kita bicara tentang kemanusiaan, tentang rakyat, tentang bangsa, tidak kemudian dibatasi pada perebutan kekuasaan,” urainya.

Baca Juga: Prabowo Subianto Silaturahmi ke Rumah Mahfud MD, Mengaku Tak Bahas Soal Politik

Ia kemudian mencontohkan sang ayah, Gus Dur, yang pernah menulis di tahun 2007 tentang perebutan kekuasaan.

“Beliau menulis di tahun 2007, ‘Bangsa kita disibukkan dengan perebutan kekuasaan. Kekuasaan disamakan dengan kepemimpinan, (padahal) yang dibutuhkan oleh bangsa ini adalah kepemimpinan’,” tuturnya.

“Tetapi, yang kita lakukan itu sibuk mempertarungkan kekuasaan itu.”

 

 

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU