> >

Varian Covid-19 Arcturus Berpotensi Picu Lonjakan Kasus, Kemenkes Minta Masyarakat Waspada

Humaniora | 17 April 2023, 05:25 WIB
ilustrasi Covid-19. Varian Covid-19 Arcturus berpotensi picu lonjakan kasus, masyarakat diminta waspada.  (Sumber: kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV -  Kasus Covid-19 subvarian Omicron XBB.1.16 atau Arcturus telah teerdeteksi di Indonesia.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi telah ada dua kasus subvarian Arcturus di tanah air. Dua kasus tersebut ditemukan DKI Jakarta pada pada 23 dan 27 Maret 2023.

"Satu kasus berasal dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dan 1 kasus transmisi lokal," tulis Kemenkes dalam unggahan Instagram resminya @kemenkes_ri, Minggu (16/4/2023).  

Berdasarkan keterangan Kemenkes, subvarian Arcturus yang merupakan subvarian dari Omicron ini diduga memiliki daya tular yang sangat tinggi.

Kendati demikian, gejala dari subvarian baru tersebut cenderung ringan sama seperti flu.

"Dengan kemampuan ini, varian Arcturus berpotensi menimbulkan lonjakan kasus dalam waktu relatif singkat. Hal ini telah terjadi di India dan sejumlah negara terjangkit," jelasnya.

Sebab itu, masyarakat diimbau untuk lebih hati-hati dan waspada terhadap subvarian Arcturus tersebut. 

"Diimbau, kepada masyarakat utamanya kelompok rentan agar lebih berhati-hati dan waspada," tegas Kemenkes.

"Tingkatkan perlindungan diri dengan disiplin protokol kesehatan dan menyegerakan vaksinasi Covid-19 guna memberikan perlindungan yang optimal."

Baca Juga: Apa Itu Varian Covid-19 Arcturus yang Ditemukan di Indonesia? Disebut Cepat Menular, Ini Gejalanya

Diberitakan sebelumnya Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut menyebut subvarian Arcturus memang cepat menular, namun tidak menimbulkan fatalitas.

Pasalnya, dari dua kasus yang ada di tanah air, hanya satu orang yang harus dirawat. 

"Hanya 1 yang dirawat yang usia 33 tahun. Yang usia 56 tahun tidak dirawat. Yang satu tidak ada gejala," kata Nadia, Jumat (14/4).

Lebih lanjut, Nadia menjelaskan, kini kedua pasien tersebut sudah sehat kembali.

"Saat ini keduanya sudah sehat, hanya (sakit) 5-6 hari saja," ungkapnya.

Menurut WHO, Arcturus adalah salah satu dari 600 sub-varian Omicron.

Varian Arcturus ini pertama kali diidentifikasi pada Januari 2023 dan mulai dipantau oleh WHO sejak 22 Maret 2023.

Sejauh ini, Arcturus telah terdeteksi di 22 negara, termasuk India, Inggris, AS, dan Indonesia.

Gejala Covid-19 Arcturus

Adapun gejala yang pernah dilaporkan antara lain:

1. Demam yang meningkat secara bertahap dan berlangsung selama satu atau dua hari.

2. Sakit kepala.

3. Nyeri tubuh.

4. Rasa tidak nyaman di perut.

5. Sakit tenggorokan.

Baca Juga: Akui Kasus Covid-19 di RI Naik Lagi, Jokowi: Tapi Masih Terkendali dengan Baik

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU