> >

Ayah David: Anak Saya seperti Orang Meninggal tapi Masih Bernapas

Peristiwa | 4 April 2023, 05:15 WIB
Kondisi terbaru David Ozora korban penganiayaan Mario Dandy cs kini mulai disuapi dan bisa mencari posisi tidur sendiri, Sabtu (18/3/2023). (Sumber: Twitter Jonathan Latumahina)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ayah David Ozora korban penganiayaan, Jonathan Latumahina, mengatakan kondisi anaknya seperti orang meninggal tapi masih bernapas saat tiba di Rumah Sakit Medika Permata Hijau setelah kejadian pada Februari 2023.

Jonathan menerangkan keterangan ini berdasarkam skala tingkat kesadaran (glasgow coma scale/GCS). Perlu diketahui untuk orang normal memiliki skala 15, sedangkan untuk David masuk pada skala tiga.

"Artinya seperti orang meninggal tapi masih bernapas, karena ketika disenter matanya tidak ada respons sama sekali," kata Jonathan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (3/4/23) dikutip dari Antara.

"Skala ini parameternya ada tiga yakni penglihatan, respons pendengaran, dan respon gerak. Nah David terhitung tiga, artinya masing-masing satu," terangnya.

Kemudian mengenai perawatan, tim dokter Rumah Sakit Mayapada melakukan banyak tindakan seperti operasi trakeostomi hingga membuat lubang di tenggorokan lantaran diffuse axonal injury tahap kedua bisa pulih ketika oksigen bisa sampai ke otak.

Baca Juga: Detik-Detik Terdakwa AG Pacar Mario Dandy Tiba di PN Jaksel, Jalani Sidang Putusan Sela

Hingga kini pada hari ke-43, David sudah mengalami banyak terapi dan kesehatannya mengalami kemajuan dalam kuantitatif dalam artian seperti bisa makan minum hingga membuang kotoran.

Selain itu, Jonathan berharap anaknya bisa lebih responsif seperti bisa senyum hingga menangis agar kesadaran kualitatifnya juga pulih.

"Kondisi David saat ini terbagi menjadi dua terapi yakni kesadaran kualitatif kognitif terkait otak bekerja dan kesadaran kuantitatif motorik untuk menangani saraf," tambahnya.

Terlebih, David juga masih belum bisa bersekolah dalam batas waktu yang belum ditentukan mengingat kondisinya masih menjalani terapi secara ketat.

Penulis : Kiki Luqman Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Antara


TERBARU