> >

Kepala PPATK Bungkam soal Transaksi Mencurigakan Rp349 Triliun usai Temui Presiden Hari Ini

Peristiwa | 27 Maret 2023, 16:00 WIB
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR RI dengan PPATK, Selasa (21/3/2023). (Sumber: Youtube DPR RI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana memilih bungkam saat ditanya wartawan mengenai transaksi mencurigakan senilai Rp349 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Seusai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan hari ini, Senin (27/3/2023), Ivan tidak banyak berbicara kepada wartawan yang menanyakan soal pertemuan tersebut dan transaksi mencurigakan bernilai ratusan triliun.

Ia menyebut banyak yang ia bicarakan dengan Presiden Jokowi selama pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu.

Menurut laporan Kompas.com, Ivan masuk ke Istana Kepresidenan sekitar pukul 10.09 WIB, lalu keluar pada pukul 11.01 WIB itu.

"Ya banyak yang kami (bicarakan) ya, makasih. Saya dapat arahan dari beliau (Presiden)," katanya seraya meninggalkan kompleks Istana Kepresidenan, Senin, dilansir dari Kompas.com.

Saat ini PPATK tengah menjadi sorotan publik karena mengungkap transaksi janggal senilai lebih dari Rp300 triliun di lingkungan Kemenkeu.

Di sisi lain, di hari yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengikuti Rapat Kerja (Raker) Kemenkeu dengan Komisi XI DPR RI.

Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Transaksi Mencurigakan Rp349 T, Kebanyakan Tak Berkaitan dengan Pegawai Kemenkeu

Sri Mulyani mengungkapkan, nilai transaksi mencurigakan sebesar Rp349 triliun yang disebut-sebut ada di Kemenkeu itu justru sebagian besar tak berkaitan dengan pegawai di lembaganya.

Transaksi mencurigakan itu, kata dia, merupakan jumlah keseluruhan nilai transaksi yang tertera di dalam 300 surat yang ada di lampiran surat Kepala PPATK kepada dirinya yang ia terima pada Senin, 13 Maret 2023.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU