> >

Cerita Korupsi di Indonesia: Menyebar ke mana-mana, Pamer Harta di Mana-mana

Peristiwa | 22 Maret 2023, 10:34 WIB
Karikatur karya almarhum GM Sudarta di Haria Kompas 26 Februari 2005 (Sumber:Buku 40 Tahun OOm Pasikom -)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Cerita korupsi di Indonesia seolah tak ada habisnya. Selalu ada berita yang membuat publik geram.

Yang terbaru pernyataan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, yang menyebut koruspi di tanah air sudah menyebar ke mana-mana.

"Sekarang saudara noleh ke mana saja ada korupsi kok," kata Mahfud MD dalam Sinkronisasi Tata Kelola Pertambangan Mineral Utama Perspektif Politik, Hukum, dan Keamanan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Selasa (21/3/2023).

"Noleh ke hutan, ada korupsi di hutan, noleh ke udara, ke pesawat udara, ada korupsi di Garuda (Indonesia), asuransi ada, koperasi korupsi, semuanya korupsi. Nah, ini sebenarnya mengapa dulu kita melakukan reformasi,” ujarnya.

Pada saat yang bersamaan, publik juga masih dibuat geleng-geleng kepala dengan perilaku pejabat dan keluarganya yang enteng saja memamerkan hartanya di media sosial.

Saat mantan pejabat di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Rafael Alun Trisambodo mencuat, yang memamerkan harta lewat perilaku anaknya, peristiwa ini diikuti oleh serentetan peristiwa yang sama.

Rafael yang disebut punya harta sebesar Rp56 miliar itu, baru diberhentikan setelah kasusnya mencuat. Pihak Kementerian Keuangan baru bertindak setelah ramai di media sosial dan media massa. 

Baca Juga: KPK Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi Pembangunan Stadion Mandala Krida Yogyakarta

Setelah Rafael ada pula Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto atau ED yang gaya hidup mewahnya diperlihatkan ke publik lewat media sosial. Eko kemudian diberhentikan dari jabatannya.

Bahkan Dirjen Pajak Suryo Utomo tak lepas dari sorotan. Pemilik motor gede ini, fotonya viral bersama jajaran sedang beraksi dengan motor gede yang harganya ratusan juta itu, dalam sebuah klub Belasting Rijder yang kemudian dibubarkan atas perintah Menkeu Sri Mulyani.

Kemudian diikuti oleh Kepala Kantor Bea Cukai Makassar Andhi Pramono yang sampai diperiksa oleh Kementerian Keuangan dan juga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). ceritanya lagi-lagi soal keluarga yang pamer harta.

Cerita korupsi itu seperti dilengkapi oleh para jajaran KPK yang mengadakan rapat di hotel bintang lima yang sudah pasti mewah. Rapat digelar di Hotel The Ritz-Carlton Jakarta, di kawasan Mega Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Ketua KPK Firli Bahuri mengungkapkan, pihaknya sengaja menggelar rapat di salah satu hotel bintang lima tersebut. “Dalam rangka pendukung, penyokong perekonomian masyarakat bukan sok-sokan, murni untuk kepentingan masyarakat,” kata Firli, Selasa (21/3/2023).

Pernyataan Firli itu justeru memantik sindiran lebih keras lagi. "Saya sangat gembira dengan statemen Pak Firli itu karena apapun bentuknya meningkatkan ekonomi rakyat, dan rakyat itu adalah yang miskin maupun yang kaya dan Pak Firli menyumbang orang kaya makin kaya, jadi itu sangat saya dukung, karena hotel Ritz-Carlton ini kan bintang 5 bahkan pemilihknya asing lagi. Justru memperkaya orang kaya adalah hebat, patriotik dan sangat membanggakan, dan itulah perlu dicontoh oleh semua orang memperkaya orang kaya adalah suatu pahlawan," ujar Koordinator MAKI Boyamin Saiman kepada wartawan, Selasa (21/3/2023).

Baca Juga: KPK Bantah Sajikan Ubi Busuk ke Lukas Enembe di Rutan: Kami Hormati Hak Tahanan Sesuai Menunya

Boyamin seperti ingin menyatakan, biarlah para pejabat itu menikmati kekayaannya bagaimanapun cara mendapatkannya. 

Penulis : Iman Firdaus Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU