> >

Merasa Di-bully Media, Megawati: Wartawannya Tidak Kenal Pancasila, Bisa Saya Gugat tapi Kasihan

Peristiwa | 19 Maret 2023, 21:08 WIB
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri saat memberikan arahan dalam acara Peringatan 9 Tahun Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa di Area Parkir Timur Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (19/3/2023). (Sumber: ANTARA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Megawati Soekarnoputri mengaku akhir-akhir ini merasa sering dirundung atau di-bully oleh media. Hal tersebut diutarakan Megawati ketika berbicara dalam acara peringatan sembilan tahun Undang-Undang (UU) Desa di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (19/3/2023).

Saat berbicara di hadapan ribuan kepala desa yang menjadi hadirin, Megawati berkelakar mengenai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang semakin kurus karena pusing mengurus negara.

Ia pun meminta kepada hadirin untuk memilih pemimpin "orang baik" seperti Jokowi di pemilu mendatang.

Baca Juga: Megawati: Pilihlah Orang Baik seperti Pak Jokowi, Dia Makin Kurus gegara Ngurus Negara

Akan tetapi, Megawati kemudian langsung curhat karena merasa sering dirisak oleh wartawan belakangan ini. 

"Jangan terprovokasi. Ini ibu bilang banget. Itu ada wartawan. Ibu hari-hari ini seneng banget di-bully sama wartawan," kata Megawati di panggung acara.

"Nanti dibilangnya Ibu ngajari provokator. Padahal provokasi sama provokator itu beda," sambung Presiden kelima RI itu.

Lebih lanjut, Megawati berseloroh ia bisa menggugat media dan wartawan yang dinilai merundung. Namun, ia mengaku tidak akan melakukannya karena kasihan.

"Terus nanti saya tanya, media mana yang bully? Namanya siapa? Saya tahu. Dia disuruh, tapi dia tidak mengenal Pancasila dan tidak mengenal kode etik jurnalistik," kata Megawati.

"Sebetulnya saya boleh gugat loh, tapi kasihan mereka. Mereka kan cari makan juga. Cuma kenapa ngikut-ngikut?" lanjut Ketua Umum PDI Perjuangan itu.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU