> >

Selain ke Koper Merah, Pelaku Mutilasi Bogor Akui Buang Bagian Tubuh Korban ke Sungai

Kriminal | 19 Maret 2023, 13:23 WIB
Koper merah berisi potongan tubuh manusia ditemukan di Desa Singabangsa, Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/3/2023). (Sumber: ANTARA)

BOGOR, KOMPAS.TV - Pelaku pembunuhan dan mutilasi di Bogor, Jawa Barat, DA (33) mengaku tak hanya meletakkan potongan jasad korban RD (43) di koper merah, namun juga membuangnya ke sungai.

Hal itu disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohannes Redhoi Sigiro dalam konferensi pers di Mapolres Bogor, Cibinong, Sabtu (18/3/2023).

Yohannes mengatakan, DA memotong tubuh RD menjadi empat bagian dengan dalih koper merah yang ia beli tak bisa memuat seluruh bagian jasad korban.

DA, kata Yohannes, mengaku ketakutan usai membunuh RD pada Selasa (14/3) dengan cara menusukkan pisau berkali-kali ke tubuh korban.

"Karena ada rasa ketakutan, kemudian tubuh korban juga tidak muat masuk ke dalam koper merah itu," kata Yohannes, Sabtu.

"Akhirnya kepala dan kaki dipotong menggunakan alat gerinda," imbuhnya.

Berdasarkan pengakuan pelaku, kata dia, bagian kepala dan dua kaki RD dimasukkan ke dalam kantong plastik hitam atau kresek bersama alat gerinda yang digunakan untuk mutilasi korban.

Potongan kepala dan kedua kaki korban beserta alat gerinda itu dibuang ke Sungai Cimanceuri, Tangerang. 

Baca Juga: Dugaan Motif Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan dan Mutilasi di Koper Merah Bogor

Kemudian, pelaku mengikat potongan tubuh beserta tangan korban dan memasukkannya ke dalam koper merah yang dibuang ke pinggir jalan Kampung Baru, Desa Singabangsa, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor.

Koper merah berisi potongan jasad RD itu pun ditemukan warga pada Rabu (15/3).

Yohannes menjelaskan, DA awalnya berupaya memutilasi jasad RD menggunakan pisau, namun karena tak kunjung berhasil akhirnya pelaku membeli gerinda di sebuah toko dekat apartemen tempat dirinya tinggal selama empat bulan bersama RD.

"Setelah memastikan meninggal, pelaku mencoba memotong-motong si mayat korban dengan menggunakan pisau kecil, namun tidak berhasil, sehingga si pelaku keluar dulu untuk mencari alat pemotong ke sebuah toko dan membeli mesin gerinda," jelas Yohannes.

"Pelaku lalu balik ke TKP (apartemen) dan memotong-motong tubuh korban," lenjut dia.

Hingga saat ini polisi masih mendalami motif pembunuhan dan mutilasi jasad di dalam koper merah Bogor itu.

Baca Juga: Terkuak! Pelaku Mutilasi Koper Merah Berupaya Ubah Penampilan di Yogyakarta, Berakhir Ditangkap

DA mengaku membunuh RD karena menolak melakukan hubungan sesama jenis, akan tetapi polisi menduga ada motif ekonomi di balik peristiwa pembunuhan dengan mutilasi ini.

Pasalnya, polisi menemukan banyak buku tabungan dan uang korban yang diambil oleh pelaku.

“Kami juga mencium adanya motif ekonomi, karena sementara kami temukan ada sejumlah uang dari si korban yang diambil oleh si pelaku,” ungkap Yohannes.

“Memang si pelaku ini mengetahui PIN ATM dari korban,” imbuhnya.

Yohannes menyebut, DA mencuri uang korban sebanyak Rp30 juta yang kemudian digunakan untuk berbagai hal, termasuk kabur dan bersembunyi di Yogyakarta.

"Sebagian udah diambil dan yang ini diambil Rp 30 juta. Selain itu uang ATM lain sedang kami dalami," ucapnya.

Baca Juga: Terungkap, Korban Mutilasi dalam Koper Merah sempat Tinggal Bersama Pembunuhnya Selama 4 Bulan

Korban dan pelaku saling kenal

Yohannes mengungkapkan, pertemuan antara korban dan pelaku awalnya karena sering memesan ojek online.

Korban berprofesi sebagai translator bahasa Mandarin, sedangkan pelaku merupakan sopir ojek online. Keduanya bahkan sudah tinggal bersama selama empat bulan di sebuah apartemen.

"Pertama kali saling mengenal karena korban pesan grab kemudian pelaku sebagai driver grab juga merasa cocok, kemudian mereka tinggal bersama-sama, empat bulan," jelas Yohannes.

Berdasarkan pengakuan pelaku, korban pernah menikah namun telah berpisah. Sementara pelaku sudah berkeluarga dan memiliki anak.

“Si pelaku, pengakuannya sudah berkeluarga dan memiliki anak, tapi masih kita dalami,” terang Yohannes.

 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU