> >

Mario Dandy Menangis saat Rekonstruksi, Kriminolog: Dia Sebelumnya Superior Jadi Inferior

Hukum | 12 Maret 2023, 19:19 WIB
Rekonstruksi kasus Mario Dandy Satrio (20) menganiaya D (17) di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/3/2023). (Sumber: KOMPAS.com/TRIA SUTRISNA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tersangka Mario Dandy Satriyo tampak menangis di tengah proses rekonstruksi kasus penganiayaan David Ozora pada Jumat (10/3/2023) lalu. 

Terkait gestur tersebut, Kriminolog Anak, Haniva Hasna, menyebut hal itu dikarenakan Mario Dandy yang sebelumnya merasa superior, menjadi inferior.

"Dia (Mario Dandy) yang sebelumnya seorang yang superior menjadi imperior, makanya sudah keluar air mata," kata Haniva dalam Kompas Petang, Kompas TV, Minggu (12/3/2023).

Haniva menyebut, saat rekonstruksi, Mario Dandy dinilai merasa kerdil karena berada di lingkungan yang mencemooh dirinya akibat aksi penganiayaan terhadap David Ozora.

"Ketika dilakukan rekonstruksi kemarin dia berada di luar dan merasa kerdil, karena di sana banyak sekali orang yang membela David, terus ada teriakan-teriakan yang memberikan cemooh (kepada Mario Dandy)," jelasnya.

Kriminolog Anak ini juga menilai Mario telah menyadari situasinya, di mana beberapa hal yang dianggapnya sebagai sosok yang kuat, saat ini sudah menjadi lemah. 

"Dia (Mario Dandy) kemungkinan juga sudah mendengar bahwa orangtuanya sekarang sudah jatuh," jelasnya.

Lebih lanjut, Haniva mengatakan dalam kasus penganiayaan David ini, implikasi paling nyata terhadap Mario Dandy adalah kerugian pada dirinya sendiri.

Baca Juga: Penganiayaan David, Kriminolog Singgung Pengendalian Diri Mario: Ini Buat Cara Berpikirnya Mandek

"Implikasi yang paling berat pada dirinya sendiri, dia akan kehilangan waktu, nama baik, hingga cita-cita ketika sudah melakukan hal ini," ucapnya.

"Terutama sekarang dia sudah mendapatkan hukuman sosial."

Sebelumnya, rekonstruksi kasus penganiayaan David pada Jumat kemarin ini digelar di Perumahan Green Permata, Jakarta Selatan.

Rekonstruksi menghadirkan dua tersangka, Mario Dandy dan Shane Lukas dengan memperagakan 40 adegan. 

Selama rekonstruksi, kepala Mario terlihat selalu tertunduk. Dia juga memejamkan matanya ketika sedang memperagakan dirinya menendang kepala David.

Saat hendak melanjutkan adegan tendangan, Mario kemudian tak kuasa menahan tangisnya.

Meski begitu, polisi tetap meminta Mario untuk melanjutkan adegan yang harus dia peragakan dalam rekonstruksi itu.

Baca Juga: Rekonstruksi Kasus Mario Dandy, Kriminolog: Sangat Jelas Ada Beberapa Peran, Utamanya sang Eksekutor

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU