> >

Soal Rekomendasi Masuk Polri, Pengamat: Kalau Masyarakat Masih Begini, Jangan Mimpi Polisi Berubah

Sosial | 2 Maret 2023, 07:20 WIB
Pengamat kepolisian dari Universitas Bhayangkara Hermawan Sulistyo menyebut hampir semua pendaftar sebagai calon anggota polisi mendaftar atas rekomendasi pihak tertentu. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pengamat kepolisian dari Universitas Bhayangkara, Hermawan Sulistyo menyebut hampir semua pendaftar sebagai calon anggota polisi mendaftar atas rekomendasi pihak tertentu.

Pernyataan Hermawan tersebut disampaikan dalam Satu Meja The Forum, Kompas TV, Rabu (1/3/2023).

Awalnya, Hermawan menjawab pertanyaan Budiman Tanuredjo bahwa Hermawan terlihat skeptis terhadap perbaikan di institusi kepolisian.

“Kalau masyarakatnya masih begini, jangan mimpi polisinya berubah,” tuturnya.

“Misalnya nih, rekruitmen. Masuk, pendaftaran untuk jadi anggota polisi di tingkat Akpol sampai bintara, tanya saja nota dinas dari komisinya Trimed (Trimedya Panjaitan) berapa biji? Minta tolong, belum yang telepon.”

Baca Juga: Teddy Bertemu Kapolri Sebelum Jadi Tersangka: Beliau Bilang Tak Ingin Kejadian Seperti Sambo

Menurut Hermawan, hampir semua yang masuk menjadi anggota polisi menggunakan rekomendasi.

Saat ditanya, apakah memang ada yang menggunakan rekomendasi untuk masuk sebagai anggota polisi, dengan tegas ia menjawab banyak.

“Banyak itu, bukan ada, hampir semua dengan rekomendasi.”

“Rekomendasi dari siapa?” tanya Budiman lagi.

“Anggota DPR paling banyak,” kata Hermawan menjawab.

Budiman kemudian mengonfirmasi pernyataan Hermawan pada Trimedya Panjaitan, anggota Komisi III DPR RI yang juga menjadi narasumber di acara itu.

“Saya enggak tahu. Kalau ada teman-teman yang kayak begitu, saya tidak tahu,” kata Trimedya.

Budiman kembali menanyakan, apakah dirinya tidak pernah memberi rekomendasi, dan dijawab oleh Trimedya bahwa ia pernah minta tolong.

“Kalau minta tolong, ya kita pernah dong minta tolong, sepanjang yang kita lihat teman atau saudara ini track record-nya baik,” kata Trimedya.

Trimedya juga berpendapat bahwa saat ini sudah tidak ada lagi pihak yang berani memberi rekomendasi secara tertulis.

“Mungkin paling tinggi WA. Atau kalau enggak talipon.”

Baca Juga: Dua Jasad Wanita yang Disemen di Rumah Kontrakan Dievakuasi dan Dibawa ke RS Polri untuk Autopsi

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan akan memproses hukum personel Polri yang meminta uang untuk pendaftaran calon anggota Polri.

Pernyataan tersebut disampaikan Listyo menjawab pertanyaan tentang evaluasi penempatan perwira Polri usai kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutarbarat yang melibatkan Ferdy Sambo.

Menurut Kapolri, pihaknya akan terus melakukan perbaikan-perbaikan di  tubuh Polri, mulai dari sistem rekruitmen.

“Tentunya perbaikan terhadap Polri terus kita lakukan, mulai dari sistem rekruitmen, prinsip bersih dan transparan, ini tentunya menjadi bagian yang harus terus kita jaga dan pertahankan,” tuturnya dalam wawancara eksklusif dengan Kompas TV, Rabu (1/3/2023) dan ditayangkan di Satu Meja The Forum.

“Jadi dalam kesempatan ini juga saya sampaikan, kalau di lapangan ada isu bahwa masuk polisi harus bayar, apalagi dengan jumlah tertentu. Dalam kesempatan ini saya pastikan bahwa hal tersebut tidak ada.”

Jika ada pihak-pihak yang meminta sejumlah uang untuk pendaftaran calon anggota Polri, dengan tegas Listyo menyebut akan menindak secara pidana maupun etik, apabila pihak tersebut merupakan anggota Polri.

“Kalau sampai ada yang minta uang untuk membayar pada pejabat tertentu, pasti kita proses. Kalau dia polisi, kita proses etik dan pidana.”

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU