> >

Teddy Minahasa Akui Kirim Pesan ke Anak Buah untuk Ganti Sabu Sitaan dengan Tawas, Ini Motifnya

Update | 1 Maret 2023, 15:01 WIB
Kolase AKBP Dody Prawiranegara dan Irjen Teddy Minahasa. Keduanya ditetapkan sebagai tersangka kasus narkoba jenis sabu oleh penyidik Polda Metro Jaya. (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Irjen Pol Teddy Minahasa, terdakwa kasus narkotika yang merupakan mantan Kapolda Sumatera Barat, mengaku mengirimkan pesan kepada anak buahnya, Dody Prawiranegara, untuk mengganti barang bukti narkotika sabu dengan tawas.

Hal itu disampaikan Teddy saat menjadi saksi mahkota atas terdakwa Dody dan Linda Pujiastuti hari ini, Rabu (1/3/2023).

Teddy mengaku mengirim pesan melalui aplikasi WhatsApp kepada Dody yang berisi: "sebagian BB diganti tawas (untuk bonus anggota)," dengan emoji tertawa pada 20 Juni 2022.

"Saya sempat melakukan warning dengan narasi "sebagian BB diganti tawas, itu ada emoji ketawanya Yang Mulia, dalam kurung untuk bonus anggota," kata Teddy di ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat (Jakbar), Rabu (1/3).

"Dan saudara Dody menjawab, 'siap tidak berani'," ucap Teddy menirukan jawaban anak buahnya yang menjabat sebagai Kapolres Bukittinggi saat itu.

Ia berdalih, pesan tersebut ia kirim dengan tujuan menguji kejujuran Dody dalam pengungkapan kasus narkotika dengan barang bukti (BB) seberat kurang lebih 41 kilogram sabu di Polres Bukittinggi.

"Maksud saya dari kalimat itu justru sebaliknya agar saudara Dody tidak melakukan itu," kata Teddy kepada majelis hakim.

Baca Juga: Irjen Teddy Minahasa Berkilah Tak Terima Uang Hasil Penjualan Sabu, Hakim: Saudara Sudah Disumpah

Ia mengaku merasa janggal dengan perhitungan hasil sitaan sabu yang diungkap jajaran Polres Bukittinggi. Teddy menerangkan, pada tanggl 15 Juni 2022 penyidik melaporkan temuan sabu seberat 43 kilogram dari tiga tersangka.

Akan tetapi, pada tanggal 20 Juni 2022, Teddy mendapat laporan dari Dody bahwa hasil penimbangan kotor menjadi 39,5 kilogram. 

"Akhirnya karena berat brutonya 41,4 (kilogram -red), karena ada dua versi, saya minta tulis yang terbesar saja, akhirnya ditulis 41,4 kilogram," ungkap Teddy yang saat itu menyiapkan konferensi pers atas temuan peredaran narkoba tersebut.

Ia mengakui latar belakangnya mengirimkan pesan kepada Dody karena merasa ada kejanggalan dari perhitungan berat sabu yang disita jajarannya.

"Yang melatarbelakangi saya bertanya atau mengirim narasi itu karena perhitungan yang menurut saya masih janggal dan pengalaman saya juga di lapangan, anggota sering melakukan penyimpangan-penyimpangan seperti itu," ujarnya.

Baca Juga: Teddy Minahasa Ungkap Awal Pertemuan dengan Linda, Bertemu di Tempat Spa

Teddy juga mengakui dirinya terus membujuk Dody untuk mengganti sebagian sabu dengan tawas.

"Saya bujuk-bujuk saja terus, narasi itu lepas 'sebagian BB diganti tawas'," ucap Teddy.

Saat dikonfirmasi hakim, apa maksud keterangan "untuk bonus anggota", Teddy berkilah bahwa hal itu hanya narasi umum.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU