> >

Jejak KKB Egianus Kogoya usai Bakar Pesawat Susi Air Tercium: Tinggalkan Surat, Begini Isinya

Peristiwa | 18 Februari 2023, 05:25 WIB
Foto kondisi terakhir pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. (Sumber: Istimewa)

"Setelah kita buka, ternyata itu surat tertandanya sudah lama, 17 Oktober 2018, tapi itu menunjukkan bahwa kejadian di Paro dilakukan oleh Egianus," ujar Faizal.

Adapun isi surat yang ditinggalkan dan ditandatangani oleh Egianus Kogoya itu sebagai berikut:

"Dengan ini saya memohon kekuatan/militer TPN-OPM mengganggu fasilitas keamanan militer Indonesia. Ini bukan Papua atau masyarakat Indonesia. Mohon: jangan mengejar masyarakat, jangan menganggu masyarakat, jangan olok-olok masyarakat, jangan caci maki masyarakat. Yang menganggu fasilitas keamanan kami militer TPN-OPM, boleh kejar saya, saya tidak mundur satu langkahpun dan dimana bertemu sekali bertemu. Yang mengeluarkan surat komando ini, dikeluarkan Markas Besar PertahananTPN-OPM Papua Barat, Ndugama, Makodap III."

Seperti diketahui, selama dua pekan terakhir, situasi keamanan di Distrik Paro sedang tidak kondusif.

Baca Juga: Danrem 172/PWY Brigjen Sembiring: Pilot Susi Air Masih Hidup, sedang Bersama KKB

Hal itu terjadi setelah KKB pimpinan Egianus Kogoya mengancam sejumlah pekerja bangunan yang sedang membangun Puskesmas Paro pada Sabtu (4/2/2023).

Karena ancaman tersebut, membuat para pekerja akhirnya melarikan diri dari kelompok bersenjata itu.

Pada Rabu (8/2/2023), Satgas Ops Damai Cartenz berhasil mengevakuasi 15 pekerja bangunan yang sempat diancam Egianus Kogoya tersebut.

Tak hanya itu, KKB diketahui juga membakar sebuah pesawat pilatus milik Susi Air di Lapangan Terbang Paro pada Selasa (7/2/2023) pagi.

Selain membakar pesawat, KKB juga menyandera pilot pesawat Susi Air Philip Mark Merthens. Sang pilot tersebut bahkan hingga kini belum diketahui keberadaanya.

Baca Juga: TNI-Polri Siap Lakukan Operasi Pembebasan Pilot Susi Air Bila Proses Negosiasai dengan KKB Gagal

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas.com


TERBARU