> >

Analisis Gestur Ferdy Sambo, Pakar: Dia Sudah Kehilangan Harapan sejak Sidang-Sidang Sebelumnya

Hukum | 13 Februari 2023, 18:13 WIB
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo, keluar dari ruang sidang usai menjalani sidang vonis di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (13/2/2023). Ferdy Sambo divonis hukuman mati. (Sumber: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

 

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pakar gestur dan mikroekspresi Monica Kumalasari menilai terdakwa pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo, sudah kehilangan harapan sejak sidang-sidang sebelumnya.

“Di beberapa persidangan sebelumnya, dengan mengatakan bahwa ‘Saya pembelaan yang sia-sia’, kita boleh mengatakan bahwa sepanjang persidangan ini, Ferdy Sambo juga sudah kehilangan harapannya,” ungkap Monica dalam Breaking News Kompas TV, Senin (13/2/2023).

Hal itu, kata dia, dapat terlihat dari gestur, baik mikroekspresi dan lain-lain.

Namun, lanjutnya, Ferdy Sambo tidak berdiri sendiri, karena masih ada tim kuasa hukum yang mendampingi dan berusaha menghadirkan yang terbaik untuknya.

“Jadi, kalau saya boleh berkesimpulan dengan pengamatan saya, bahwa Ferdy Sambo sudah membayangkan hal ini terjadi (vonis pidana mati).”

Baca Juga: Usai Divonis Hukuman Mati, Ferdy Sambo Tinggalkan Ruang Sidang Tanpa Sepatah Kata

Monica juga mengatakan majelis hakim telah memiliki putusan saat sidang dengan agenda pembacaan nota pembelaan terdakwa Ferdy Sambo.

“Dari majelis hakim, pada saat nota pembelaan dari Ferdy Sambo, itu sudah terlihat memang sudah memiliki keputusan yang fixed (tetap, red) atas putusannya,” tuturnya.

Menurut Monica, jika dicermati, hal itu dapat terbaca dari gestur majelis hakim saat persidangan tersebut.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU