> >

3 Tokoh Agama Dunia Bakal Dianugerahi Gelar Doktor Honoris Causa oleh UIN Yogyakarta, Siapa Saja?

Peristiwa | 11 Februari 2023, 04:45 WIB
Konferensi pers UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tentang penganugerahan gelar doktor honoris causa kepada tiga tokoh agama dunia, Jumat (10/2/2023) (Sumber: ANTARA/Hery Sidik.)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta tidak lama lagi akan menganugerahkan gelar doktor honoris causa kepada tiga tokoh agama dunia.

Mereka yang didaulat yakni Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Takhta Suci di Vatikan Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2005-2010 Sudibyo Markus.

Sebagai informasi, penganugerahan gelar doktor honoris causa ini akan dilaksanakan di Gedung Multipurpose UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Senin (13/2/2023). 

Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Phil Al Makin menyebut penganugerahan gelar kehormatan tersebut merupakan bentuk apresiasi dan bukti nyata dalam mendukung perdamaian dan moderasi beragama di dunia.

"Melalui penganugerahan doktor honoris causa kepada tokoh Katolik, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah ini merupakan simbol dari keragaman menghargai perbedaan," kata Al Makin dalam konferensi pers di Yogyakarta, Jumat, seperti dikutip dari Antara.

Dia juga berujar, penganugerahan ini merupakan simbol dari beragamnya agama di Indonesia yang secara resmi ada enam, yaitu Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu.

Baca Juga: Resmikan Pembangunan Kampus UIN Malang, Sri Mulyani Minta Dana Tidak Dikorupsi

Di sisi lain, Al Makin menjelaskan bahwa masing-masing dari tiga tokoh tersebut memiliki peran penting dalam mewujudkan perdamaian beragama.

Menurut pihaknya, kontribusi dan teladan nyata yang telah dilakukan oleh ketiga tokoh tersebut yang mewakili kelompok umat beragama, merupakan implementasi dari Dokumen Abu Dhabi dan prinsip moderasi beragama.

"Dokumen itu menyatakan bahwa perdamaian dunia dapat dicapai melalui pemahaman dan pengakuan yang damai terhadap perbedaan-perbedaan antaragama dan budaya," katanya.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Antara


TERBARU