> >

Kuasa Hukum Susi Air Akui Banyak Kelompok Klaim Sandera Pilot

Kompas petang | 10 Februari 2023, 19:18 WIB
Tangkapan layar dari pesawat milik maskapai Susi Air yang diduga di bakar di Landasan Terbang Paro, Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023). (Sumber: Kompas TV)

PAPUA, KOMPAS.TV- Kuasa Hukum Susi Air Donal Fariz,  menyerahkan kepada otoritas yang berwenang untuk menyelesaikan dengan berbagai pendekatan sehingga pilot Susi Air bisa yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) bisa dibebaskan. Sejauh ini, pihak Susi Air juga sudah berkomunikasi dengan keluarga Kapten Phillip di Selandia Baru melalui konsulat kedutaan besar.

“Istri pilot Susi Air ini juga seorang WNI dan tinggal di Bali, jadi komunikasi dengan keluarga berjalan,” ujarnya, Jumat (10/2/2023).

Menurut Donal, minimnya informasi yang diperoleh memunculkan keraguan. Salah satunya, apakah Phillip masih menjadi sandera atau tidak.

Baca Juga: TNI AD Kirim Pasukan ke Nduga Papua, Cari Pilot Susi Air sekaligus Kejar KKB

“Karena kami melihat ada kelompok-kelompok tertentu yang juga mengklaim menyanderan Phillip, saat kami minta bukti foto tidak dikirim, ini menjadi tidak mudah mencari puzzle informasi yang berserakan,” ucapnya.

Kapten Phillips yang merupakan warga negara Selandia Baru sudah bekerja di Susi Air selama 13 tahun dan enam tahun bekerja di daerah Papua.

“Tidak sembarangan orang bisa menjadi kapten di Papua, orang-orang yang bisa terbang di daerah pegunungan memiliki standar tinggi dan sekolah khusus di Florida,” tutur Donal.

 

Untuk Papua, Susi Air melayani lebih dari 20.400 penerbangan pada 2022. Setelah kejadian pembakaran pesawat Susi Air, kehilangan kontak dengan pilot karena beberapa versi, penyanderaan atau pilot melarikan diri.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BVY dikabarkan hilang kontak sesaat setelah mendarat di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan pada Selasa (7/2/2022). Pesawat itu hilang kontak pada pukul 06.17 WIT.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU