> >

Awal Mula Pesawat Susi Air Dibakar dan Pilotnya Disandera KKB, Diduga Terkait Penyanderaan 15 WNI

Kriminal | 8 Februari 2023, 07:42 WIB
Ilustrasi pesawat susi air yang dibakar dan pilotnya disandera KKB (Sumber: Tribun Network)

PAPUA, KOMPAS.TV - Dibakarnya pesawat Susi Air dengan kode penerbangan PK-BVY oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2) diduga terkait 15 warga negara Indonesia (WNI) yang disebut KKB sebagai intelijen. 

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengungkapkan, awal kasus pembakaran pesawat Susi Air itu terkait WNI yang ternyata adalah 15 pekerja bangunan yang sedang bangun Puskesmas. Mereka disandera disandera KKB.

"Memang benar peristiwa ini berawal dari pengancaman 15 pekerja yang membangun Puskesmas," ujar Irjen Fakhiri Selasa (7/2/2023) malam.

"Sehingga kami berkoordinasi dan kami perintahkan Kapolres agar berkoordinasi dengan Pemda dan kita ajukan untuk mengevakuasi mereka karena kita takutkan akan terjadi korban pembunuhan," lanjut Fakhri dilansir kompas.com.

Baca Juga: 15 Pekerja Bangunan di Nduga Disebut Disandera KKB, Polisi: Para Korban Dicurigai Agen Intelijen

Kemudian, kata Kapolda Papua, pada Selasa (7/2) pagi, pesawat Susi Air dengan nomor regristrasi PK-BVY, terbang dengan rute Timika-Paro dan membawa lima orang penumpang.

Irjen Fakhiri menduga, Egianus Kogoya mengira pesawat Susi Air yang kebetulan mendarat di Paro tersebut bakal evakuasi pekerja tersebu yang disebut KKB dicurigai sebagai agen intelijen. 

Sehingga, kata dia, KKB melakukan aksi pembakaran dan menyandera pilot Susi Air bernama Philips Marthen yang merupakan warga Selandia Baru.

"Rupanya tadi pagi ada pesawat yang masuk, mungkin dugaan kami pikirnya untuk membawa para karyawan keluar (evakuasi) sehingga pesawatnya ditahan dan pilot serta penumpangnya diturunkan lalu mereka membakar pesawat," kata dia.

Ia lantas menyebut, kini pihaknya sedang berupaya komunikasi dengan pihak KKB B Egianus Kogoya.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/kompas.com


TERBARU