> >

Pengamat Sebut Perlu Kiai Senior untuk Islah PBNU dan PKB, Agar Gesekan Tak Meluas

Politik | 7 Februari 2023, 16:12 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Pengamat menyebut perselisihan antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan pengurus pusat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak bisa dibiarkan karena dikhawatirkan mengganggu stabilitas. (Sumber: Humas DPP PKB. )

Sebelumnya diberitakan, Ketua Bidang Keorganisasian PBNU Ishfah Abidal Aziz mengaku kecewa karena PKB menggunakan mars peringatan 1 abad hari lahir NU dalam akun Instagram Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB.

Mars itu digunakan sebagai suara latar dalam sebuah unggahan kegiatan Sarasehan Nasional Satu Abad NU di dalam akun Instagram DPP PKB.

Dalam sarasehan itu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyebut bahwa partai yang dipimpinnya menjadi garda terdepan yang memperjuangkan aspirasi politik warga NU.

"Kami sebagai politisi-politisi yang lahir dan dibesarkan oleh NU amat sangat mensyukuri dan siap menjadi garda terdepan memperjuangkan aspirasi politik nahdliyin dan aspirasi politik warga NU di tanah air," tuturnya di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (30/1/2023).

Dalam kesempatan itu, mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj menyatakan PKB adalah partai politik yang tidak bisa dipisahkan dengan NU.

"Satu-satunya partai yang sejalan, senapas, seiring dengan Nahdlatul Ulama hanyalah PKB, ini apa adanya yang saya ngomong apa adanya, enggak bisa meninggalkan sejarah," kata Said.

"Saya heran kalau ada orang mengatakan NU harus jauh dari PKB. Enggak mungkin, enggak mungkin, itu melupakan sejarah itu," ujar Said.

Sementara, pada kesempatan yang berbeda, Ishfah menyebut, kegiatan sarasehan nasional PKB itu sarat kepentingan politik praktis.

Dengan adanya penggunaan mars 1 abad NU dalam kegiatan tersebut, menurutnya menegaskan upaya PKB untuk mengesankan dirinya terafiliasi dengan NU sebagai ormas, jelang Pemilu 2024.

Baca Juga: Peringatan Satu Abad NU Bukan Sekedar Kumpul-kumpul, Sekjen PBNU: Kita Mengharap Keberkahan Raksasa

Padahal, lanjut dia, sejak Yahya Cholil Staquf memimpin NU pada akhir Desember 2021, dia menyatakan organisasi massa Islam terbesar di Indonesia itu tidak akan terlibat dalam politik praktis, dan tidak terkait dengan partai politik manapun.

"Saya minta kepada teman-teman di PKB untuk berpolitik secara jujur dan bertanggung jawab. NU tidak untuk mendukung atau kemudian diklaim milik partai tertentu," ujar Ishfah kepada Kompas.com pada Selasa (31/1/2023).

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas.com

Tag

TERBARU