> >

Singgung Kasus Bayi Diberi Kopi Susu Sachet, Jokowi: Harusnya yang Gerak Kader Posyandu bukan Polisi

Sosial | 26 Januari 2023, 05:11 WIB
Kolase foto saat bayi di Gowa, Sulawesi Selatan yang viral karena diberi kopi saset instan oleh orangtuanya. (Sumber: Tangkapan layar TikTok)

Menurut Jokowi seharusnya bukan Polisi yang bertindak melainkan kader Posyandu yang selalu memberikan penyuluhan kesehatan di tengah masyarakat. 

"Yang saya baca polisi menemui orang tua bayi. Tapi yang seharusnya yang benar mestinya kader posyandu, kader dari BKKBN yang datang ke sana" ujar Presiden.

Kualitas SDM 

Lebih lanjut Presiden Jokowi juga mengingatkan jumlah penduduk menjadi sebuah kekuatan ekonomi bagi sebuah negara. 

Namun yang terpenting kualitas dari SDM yang dimiliki. Salah satunya masalah kualitas SDM ke depan adalah stunting

Baca Juga: Cegah Stunting, Jokowi Sentil Kemenkes Beri Biskuit untuk Anak: Jangan Dilakukan Lagi

Di tahun 2014, angka kasus stunting di Indonesia mencapai 37 persen. Dengan kerja keras masuk tahun 2022 angkanya turun menjadi 21,6 persen.

Presiden Jokowi telah menargetkan kasus stunting di 2024 turun lagi menjadi 14 persen. Untuk itu sedari awal ibu hamil dan bayi harus diberi protein yang memadai. 

Namun jangan juga mengambil cara mudah dengan memberikan biskuit kepada ibu hamil dan ibu menyusui dan anak. 

"Saya tahu, lelangnya gampang. Kalau telur, ikan ini kan gampang busuk, gampang rusak telur. Ini mudah, cari mudahnya saja. Jangan dilakukan lagi, sudah. Kalau anaknya, bayinya harus diberikan telur ya telur, berikan ikan ya ikan," ujar Jokowi. 

 

"Sekali lagi kembali ke target 14 persen itu bukan sesuatu yang menurut saya setelah kita lihat di lapangan, bukan target yang sulit, hanya kita mau atau tidak mau," ujar Jokowi. 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU