> >

KPK Tahan Rijatono, Tersangka Pemberi Suap Lukas Enembe Sekaligus Direktur PT Tabi Bangun Papua

Update | 6 Januari 2023, 08:15 WIB
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan tersangka kasus suap Lukas Enembe di Provinsi Papua, Rijatono Lakka, Kamis (5/1/2023). (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan tersangka kasus suap di Provinsi Papua, Rijatono Lakka, Kamis (5/1/2023).

Rijatono yang merupakan Direktur PT Tabi Bangun Papua (TBP) diduga memberikan uang suap kepada Gubernur Papua Lukas Enembe terkait proyek pembangunan infrastruktur.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menerangkan, tim penyidik menahan Rijatono selama 20 hari, sejak 5 Januari hingga 24 Januari 2023 di Rutan KPK, Gedung Merah Putih, Jakarta.

Penahanan tersebut, kata Alex, untuk kebutuhan penyidikan. Tersangka Rijatono Lakka diduga menyerahkan uang kepada Lukas Enembe dengan jumlah sekitar Rp1 miliar setelah terpilih mengerjakan tiga proyek infrastruktur di Provinsi Papua.

Pertama, proyek "multiyears" peningkatan jalan Entrop-Hamadi dengan nilai proyek Rp14,8 miliar.

Kedua, proyek "multiyears" rehab sarana dan prasarana penunjang PAUD Integrasi dengan nilai proyek Rp13,3 miliar.

Ketiga, proyek "multiyears" penataan lingkungan venue menembak "outdoor" AURI dengan nilai proyek Rp12,9 miliar.

Baca Juga: Resmi! Gubernur Papua Lukas Enembe dan Direktur PT TBP Jadi Tersangka Kasus Dugaan Suap

Alex mengatakan bahwa selain penerimaan Rp1 miliar, KPK bakal mendalami temuan-temuan terkait dengan dugaan korupsi yang dilakukan Lukas Enembe, salah satunya ada informasi dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

"Untuk perkara yang hari ini kami tahan tersangkanya memang baru menyangkut uang Rp1 miliar, itu yang dari sisi alat buktinya kami anggap cukup, bagaimana dengan yang lain? Seperti yang pernah waktu itu disampaikan di Kantor Menkopolhukam kebetulan saya sendiri hadir di sana waktu itu," kata Alex, Kamis (5/1/2023) dilansir dari Antara.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU