> >

Hakim Pertimbangkan Penetapan Richard Eliezer sebagai Justice Collaborator dalam Putusan

Hukum | 5 Januari 2023, 11:16 WIB
Terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E memberikan salam ke arah wartawan. (Sumber: ADRYAN YOGA PARAMADWYA)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Hakim Wahyu Iman Santoso mengatakan, penetapan Richard Eliezer Pudihang Lumiu sebagai Justice Collaborator akan dipertimbangkan satu kesatuan dalam putusan hukum.

Pernyataan itu disampaikan Hakim Wahyu Iman Santoso merespons surat penetapan Richard Eliezer Pudihang Lumiu sebagai Justice Collaborator yang disampaikan Ronny Talapessy.

“Majelis, kami beberapa waktu yang lalu sudah memasukan surat untuk penetapan terdakwa Richard Eliezer sebagai Justice Collaborator majelis, agar kami mohonkan penetapannya,” ucap Ronny Talapessy di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (5/1/2023).

 

Mendengar pernyataan yang disampaikan Ronny, Hakim Wahyu kemudian mengatakan soal penetapan Richard Eliezer Pudihang Lumiu sebagai Justice Collaborator dipertimbangkan menjadi satu kesatuan dalam putusan hukum.

Baca Juga: Ronny Lega Hakim Jalan Kaki ke Duren Tiga: Itu Hitung Waktu, Richard Tak Bisa Hindari Perintah Sambo

“Jadi kami memberi tanggapan dari permohonan penasihat hukum atas diri terdakwa, itu penetapan atau itu akan kami pertimbangkan satu kesatuan dalam putusan nanti,” ucap Hakim Wahyu.

Atas penjelasan hakim, Ronny mengatakan bahwa  penetapan kliennya sebagai Justice Collaborator merupakan bagian dari perjanjian dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

“Tapi sebelumnya memang kami sudah ada perjanjian dengan LPSK, nanti akan kami sampaikan,” kata Ronny.

Terhadap pernyataan Ronny, Wahyu  pun mengatakan pihaknya akan mempertimbangkan perihal tersebut dalam satu putusan.

“Iya betul, itu tetap kami pertimbangkan semuanya di dalam putusan, jadi itu menjadi satu kesatuan,” tegas Hakim Wahyu Iman Santoso.

Baca Juga: Ronny Ungkap Penyidik Terima Rekaman CCTV Rumah Sambo Bentuk Flashdisk: Kami Duga Telah Dipilah

Sebagaimana diketahui, dalam kasus tewasnya Nofriansyah Yosua Hutabarat di Duren Tiga No 46 pada 8 Juli 2022, ada skenario bohong yang diciptakan Ferdy Sambo.

Skenario itu mengaburkan peristiwa penembakkan Yosua menjadi kejadian tembak menembak sesama anggota Polisi dengan alibi istri Ferdy Sambo dilecehkan.

Richard Eliezer yang terungkap sebagai penembak Yosua, kemudian ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan.

Namun ternyata, Richard Eliezer tidak kuat terus bersandiwara dan menutupi kebohongan yang diskenariokan Ferdy Sambo.

Ia pun mengungkapkan kejadian sesungguhnya dan pihak-pihak yang terlibat dibalik tewasnya Yosua.

Peran Richard Eliezer mendapat sorotan dari LPSK, sebab skenario yang dibongkar diduga disutradari oleh Ferdy Sambo yang saat itu berpangkat jenderal bintang dua dan menjabat Kadiv Propam Polri.

Baca Juga: Ternyata Tiap Sudut Rumah Ferdy Sambo di Saguling Ada CCTV, Ronny: Kenapa Tak Ditunjukkan di Sidang

 

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU