> >

Bamsoet Imbau Laksamana Yudo untuk Menjaga Netralitas TNI di Tahun Politik

Politik | 20 Desember 2022, 04:05 WIB
Ilustrasi. Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet. (Sumber: Muhammad Zulfikar/Antara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono yang baru saja dilantik oleh Presiden RI Joko Widodo untuk mengawal netralitas TNI selama tahun politik.

Bamsoet sendiri meyakini di bawah kepemimpinan Yudo, TNI akan tetap kuat bersama rakyat, serta mampu menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI.

"Memasuki tahun politik 2023, kondusivitas bangsa akan kembali menghangat. TNI harus tetap menjaga netralitas, jangan sampai dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin mencari keuntungan dengan menarik TNI dalam politik praktis," kata Bamsoet dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (19/12/2022) dikutip dari Antara.

Kata Bamsoet, TNI juga harus senantiasa mewaspadai dan mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi di kawasan Laut Natuna Utara, yang tengah dihadapkan dalam situasi ketegangan di Laut Cina Selatan sehingga berpotensi menimbulkan berbagai konflik.

"Prinsipnya, tidak boleh ada sejengkal pun tanah, air, dan udara Indonesia yang diambil oleh pihak asing," ujarnya.

Baca Juga: Yudo Margono Jadi Panglima TNI, Apa Saja Tugasnya?

Ia juga mengingatkan soal eskalasi ketegangan yang terjadi di Taiwan dan semenanjung Korea, hingga konflik bersenjata di beberapa negara, seperti Yaman, Ethiopia, Afghanistan, Myanmar, termasuk Rusia dan Ukraina.

Selain itu ia mengatakan bangsa Indonesia, khususnya TNI, juga dihadapkan pada berbagai tantangan yang lebih kompleks, canggih, dan lebih rumit seiring dengan laju perkembangan zaman.

Menurutnya TNI perlu makin mewaspadai pula ancaman nirmiliter yang merusak ideologi negara.

"Kedaulatan bangsa dan negara tidak boleh hanya bertumpu pada kekuatan fisik militer karena potensi ancaman akan hadir dalam berbagai aspek, baik ekonomi, sosial-budaya, politik-ideologi, maupun berbagai ancaman lainnya yang bersifat soft power," katanya.

"Selain untuk memperkuat kedaulatan industri pertahanan dalam negeri, keterlibatan swasta dalam industri pertahanan juga bisa menjadi penopang perekonomian nasional. Sekaligus mengurangi beban pengeluaran negara dalam membangun jaringan pasokan komponen industri pertahanan," tambahnya.

Baca Juga: Hadiri Akad Nikah Kaesang-Erina, Bamsoet akan Absen di Acara Resepsi: Besok Lamaran Anak Saya

 

Penulis : Kiki Luqman Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU