> >

Kriminolog: Relasi Kuasa dalam Isu Perkosaan di Sidang Ferdy Sambo Cs Presentasenya Kecil

Hukum | 19 Desember 2022, 14:41 WIB
Ahli kriminologi UI, Muhammad Mustofa, menyebut relasi kuasa membuat seorang bawahan umumnya tak akan ambil tindakan berisiko tinggi, termasuk perkosa atasan, di PN Jakarta Selatan, Senin (19/12/2022). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ahli kriminologi dari Universitas Indonesia (UI) Prof. Dr. Muhammad Mustofa menyebut relasi kuasa umumnya membuat orang yang berkedudukan lebih rendah tak akan mengambil tindakan yang berisiko tinggi, termasuk perkosaan terhadap atasannya.

"Kemungkinan bawahan untuk melakukan tindakan yang berisiko tinggi itu kecil, kecuali dia sanggup menerima risiko," kata Mustofa saat menjawab pertanyaan jaksa penuntut umum (JPU) dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. 

Agenda persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Senin (19/12/2022), mendengarkan keterangan ahli. Pada awal Agustus, Ferdy Sambo menyatakan skenario kasus pembunuhan Brigadir J semuanya tak lepas dari pelakuan Yosua kepada istri dan keluarganya. Belakangan muncul pula cerita pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi oleh Yosua.    

Mustofa menerangkan, kecil presentase bawahan melakukan tindak pidana pemerkosaan atau kekerasan seksual terhadap atasan atau pasangan dari atasannya, berdasarkan data empiris.

Dalam ilmu sosiologi, kata dia, ada definisi terhadap situasi, yakni setiap orang akan selalu memperhitungkan risiko sebelum bertingkah laku. "Apa yang saya akan lakukan, apakah risikonya besar atau risikonya tidak besar," kata Mustofa.

Jaksa Penuntut Umum kemudian bertanya mengenai penyebab seorang bawahan nekat memperkosa atasannya.

Baca Juga: Ahli Forensik Pemeriksa Pertama Beberkan Lintasan Peluru dari 7 Luka Tembak Masuk Tubuh Brigadir J

"Penelitian tentang perkosaan, pada umumnya pelaku menganggap korbannya itu memang mudah diajak melakukan hubungan seksual," ujarnya.

Menurut dia, pelaku perkosaan akan mencari korban seperti saat ia mencari pacar.

"Ketika pelaku perkosaan mencari korban itu, seperti mencari pacar," kata Mustofa. "(Bergantung) Tipe idealnya."

"Seorang calon pemerkosa yang badannya kurus, kalau tipe idealnya adalah orang yang badannya besar," dia mengatakan, "itu yang akan dijadikan sasaran."

"Jadi amat sangat pribadi kriteria antara pelaku dan korban." 

Dalam persidangan sebelumnya, terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi menyatakan telah terjadi kekerasan seksual oleh Brigadir J di rumah pribadi Sambo di Magelang pada tanggal 7 Juli 2022. 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU