> >

Aktivis Perempuan Dituding Bungkam PC Diperkosa: Kita Bela Ibu Yosua, Anaknya Dibunuh Keji

Hukum | 16 Desember 2022, 07:05 WIB
Aktivis perempuan Ratna Batara Munti menjelaskan alasan kenapa tak membela Putri Candrawathi via program ROSI, Kamis (15/12/2022) malam. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Aktivis Jaringan Pembela Hak Perempuan Korban Kekerasan Seksual Ratna Batara Munti pilih membela Rosti Simanjuntak, Ibu dari korban Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hubatarat ketimbang Putri Candrawathi (PC) yang mengaku diperkosa.

Hal tersebut disampaikan oleh Ratna Batara Munti dalam program Rosi KOMPAS TV, Kamis (15/12/2022) malam.

“Kita membela Ibu Yosua, Ibu Yosua itu korban ya, yang anaknya dibunuh dengan keji, dieksekusi seperti itu, kita tentunya enggak terima ya, main hakim sendiri dan sangat keji, tentunya kita bersama dengan Ibu Yosua dan keluarganya,” ucap Ratna Batara Munti.

Bukan hanya membela Ibu Yosua, Ratna Batara Munti juga mengatakan aktivis jaringan perempuan lebih memilih berdiri bagi istri puluhan anggota Polri yang suaminya menjadi korban dari skenario bohong Ferdy Sambo.

Baca Juga: Istri Ferdy Sambo Terindikasi Selingkuh, Martin: Yang Naksir Berat Bu Putri Candrawathi, Yosua Tidak

“Dan juga saat ini dengan adanya keterlibatan 95 anggota Polri yang terlibat obstruction of justice itu tentunya ketika dipecat, itu juga banyak perempuan-perempuan yang menjadi korban yang selama ini secara ekonomi bergantung dengan suaminya, itu korban,” kata Ratna Batara Munti.

“Itu harus dipertimbangkan bukan hanya PC (Putri Candrawathi),” tambahnya.

Bagi Ratna Batara Munti, Putri Candrawathi memiliki banyak kejanggalan untuk dibela oleh aktivis perempuan meskipun mengaku diperkosa.

“Dia bukan mencerminkan kebanyakan, mayoritas korban perempuan yang kita damping selama ini, banyak kejanggalan,” ujar Ratna Batara Munti.

Sebagai korban perkosaan, Ratna Batara Munti meragukan kebenaran Putri Candrawathi mengalami kekerasan seksual.

Baca Juga: Hasil Poligraf Putri Candrawathi Minus 25, Pakar Pidana: Mungkin Berbohong Jadi Bagian Perilaku

Menurut Ratna Batara Munti, bagaimana mungkin orang yang diperkosa dan dibanting 3 kali mampu bertemu pelakunya beberapa saat setelah kejadian.

“Ada enggak korban perkosaan yang dibanting sampai 3 kali, yang mengalami tentu saja perkosaan itu pemaksaan penetrasi pe**s ke va***a yang tidak dikehendaki oleh korban dan itu kan pasti secara fisik dan psikis itu menimbulkan depresi trauma, ada enggak yang meminta ketemu pelakunya belum lama kejadian,” ungkap Ratna.

Sebagaimana fakta persidangan, istri Ferdy Sambo atau Putri Candrawathi mengaku mengalami perkosaan yang dilakukan oleh Yosua di Magelang.

Bukan hanya perkosaan, Putri Candrawathi mengaku dirinya dibanting 3 kali dan juga diancam oleh Yosua.

Baca Juga: Ahli Poligraf: Putri Candrawathi Raih Skor Indikasi Bohong Tertinggi, Disusul Ferdy Sambo dan Kuat

 

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU