> >

Pj Gubernur DKI Imbau Warga Rajin Pantau Informasi Potensi Cuaca Ekstrem

Peristiwa | 5 Desember 2022, 06:40 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengimbau masyarakat untuk rajin memantau potensi cuaca ekstrem dari sumber resmi sebagai antisipasi atas ancaman bencana.

"Kami imbau tetap waspada dan dengan kondisi cuaca atau pun alam yang tidak bersahabat, selalu melihat informasi dari BMKG dan informasi cuaca lainnya," kata Heru di Jakarta, Minggu (4/12/2022) dikutip dari Antara.

Heru menyampaikan bahwa dampak pergerakan tanah di Jakarta cukup kecil, namun dia tidak menjelaskan secara teknis lebih jauh soal itu.

"Jadi, informasinya di Jakarta kecil dampaknya dan mudah-mudahan tidak terjadi," katanya.

Sebelumnya, BPBD DKI Jakarta juga mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi pergerakan tanah di 10 titik tersebar di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada Desember 2022.

Baca Juga: BMKG Imbau Warga Waspada Akan Potensi Gempa Bumi di Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jakarta!

"Kepada lurah, camat dan masyarakat untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Kamis (1/12).

10 titik di antaranya Jakarta Selatan, meliputi wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu dan Pesanggrahan.

Kemudian di Jakarta Timur, meliputi wilayah Kecamatan Kramat Jati dan Pasar Rebo.

Ia menjelaskan pada zona tersebut dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.

Isnawa menuturkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memetakan beberapa daerah di Provinsi DKI Jakarta berada di zona menengah diperkirakan terjadi pergerakan tanah. Pada zona tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali.

Dia menjelaskan perkiraan wilayah potensi terjadi pergerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG.

Baca Juga: Sebaran 2.548 Kasus Baru Covid-19 di Indonesia 4 Desember 2022, DKI Jakarta Sumbang 1.056 Kasus

 

Penulis : Kiki Luqman Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Antara


TERBARU