> >

BMKG Tegaskan Gempa Garut Tak Berkaitan dengan Cianjur, Ini Penjelasannya

Update | 4 Desember 2022, 07:13 WIB
Gempa bumi dengan magnitudo 6,4 mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada pukul 16.49 WIB, Sabtu (3/12/2022). Menurut BMKG, lokasi gempa berada 52 km barat daya Kab. Garut, Jawa Barat. (Sumber: Tangkapan layar laman BMKG)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar) pada Sabtu (3/12/2022) sore sekitar pukul 16.49 WIB tidak berkaitan dengan gempa Cianjur yang terjadi pada Senin 21 November 2022 lalu.

"Gempa Garut tidak ada kaitan dengan Gempa Cianjur, karena beda sumber," jelas Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Sabtu (3/12). 

"Gempa Garut akibat deformasi dalam slab Lempemg Indo-Australia yang menunjam ke bawah Jabar di kedalaman 109 km," imbuhnya melalui akun Twitter @DaryonoBMKG.

Gempa tersebut, kata Daryono, disebut dengan Intraslab Earthquake. Gempa jenis ini memiliki karakter mampu memancarkan energi rilis yang lebih besar daripada gempa sekelasnya dari sumber lain.

Ia juga menyebut bahwa gempa Garut tersebut minim diikuti gempa susulan (lack of aftershock).

Baca Juga: Gempa Terkini: Kekuatan M 4,2 Kedalaman 10 Kilometer Guncang Cianjur dan Sejumlah Wilayah Pagi Ini

Berdasarkan situs resmi BMKG, gempa berkekuatan M 6,4 (dimutakhirkan menjadi M 6,1) di Kabupaten Garut itu terasa di 30 wilayah, baik di Jabar hingga Jawa Timur.

Wilayah yang merasakan gempa tersebut ialah Garut, Ciamis, Kalapanunggal, Sumur, Tasikmalaya, Pamoyanan, dan Panimbang.

Kemudian Soreang, Kopo, Sumedang, Lembang, Cikeusik, Labuan, Purworejo, Bantul, Kulon Progo, Kebumen, Cikembar, dan Pelabuhan Ratu.

Lalu wilayah Cugenang, Bandung, Bogor, Cilacap, Sawarna, Cireughas, Bojong, Yogyakarta, Wonosobo, Karangkates, dan Trenggalek.

 

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, guncangan gempa yang paling keras dengan skala 4 MMI dirasakan di Garut.

Kemudian, guncangan dengan skala 3 MMI dirasakan di wilayah Klapanunggal, Sumur, Ciamis dan Tasikmalaya. Lalu, skala 2 MMI dirasakan hingga Panembang, Cikesik, Purworejo, Bantul, Kulonprogo.

“Cikembang, Cugenang, Pelabuhan Ratu, Wonosobo, Trenggalek, bahkan sampai Jawa Timur itu 2 MMI,” kata Dwikorita dalam Breaking News Kompas TV, Sabtu (3/12) kemarin.

Terpisah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan, empat rumah dan satu sekolah rusak akibat gempa Garut tersebut.

“Untuk sementara yang diterima adalah empat unit rumah rusak di Kabupaten Garut, dan 1 unit sekolah, SDN Jatiwanti 1 juga rusak," kata Suharyanto melalui siaran pers, Sabtu (3/12).

"Ada satu korban mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke puskesmas setempat,” imbuhnya.

Baca Juga: BNPB Rilis Satu Warga Luka Ringan Akibat Gempa Garut M 6,1

Ia segera mengirimkan tim untuk membantu pendampingan daerah dan kaji cepat serta kebutuhan lain yang diperlukan. Sementara, perkembangan informasi darurat terkait gempa bumi Garut akan disampaikan secara berkala.

Berdasarkan perkembangan yang dihimpung selang dua jam usai gempa Garut, belum ada laporan terkait gempa bumi susulan yang dirasakan dan berdampak signifikan.

Kendati demikian, Kepala BNPB tetap meminta warga agar tetap tenang dan waspada serta hati-hati.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU