> >

Cerita Ibunda Richard Eliezer saat Dipertemukan di Mako Brimob usai Peristiwa Penembakan Duren Tiga

Wawancara | 2 Desember 2022, 05:25 WIB
Ibu Richard Eliezer, Rynecke Alma Pudihang di program Rosi KOMPAS TV, Kamis (1/12/2022). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Rabu, 20 Juli 2022, menjadi momen awal terdakwa pembunuhan Brigadir J, Richard Eliezer atau Bharada E perlahan membuka fakta sebenarnya terkait peristiwa di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga. 

Di tanggal itulah, Richard dipertemukan dengan kedua orang tuanya di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. 

Ibu Eliezer, Rynecke Alma Pudihang menjelaskan, butuh waktu bagi Icad, panggilan kecil keluarga terhadap Richard, untuk mengungkap fakta sebenarnya. 

Di awal pertemuan, Kamis (21/7/2022), Richard Eliezer masih bersikukuh bahwa perisiwa di Duren Tiga adalah tembak-menembak, seperti rancangan Ferdy Sambo.

"Pagi hari bersama Icad kami dibawa ke gereja, ada beberapa Brimob juga. Kita ibadah sudah menghadap pak Pendeta untuk dia bisa jujur terbuka. Tapi memang begitu, dia belum bisa jujur," ujar Rynecke di program Rosi KOMPAS TV, Kamis (1/12/2022) malam.

Baca Juga: Detil! Richard Eliezer Ungkap Jumlah Senjata dan Amunisi untuk Pengamanan Ferdy Sambo dan Keluarga

Meski sudah mendapat keterangan soal peristiwa di Duren Tiga, Rynecke tidak percaya bahwa yang terjadi adalah tembak-menembak dengan Brigadir J.  

Menurutnya, lewat tatapan mata sang putra, tampak Richard memiliki beban berat yang tak ingin dibagi dan diketahui orang tuanya.

"Memang pertama kali itu, saya lihat tatapannya kosong, kayak ada beban berat yang dia simpan. Dan setiap selesai ibadah, dia melihat kita itu curiga. Tidak seperti Icad yang sebenarnya," tutur Rynecke.

"Sampai dia keras, kita harus percaya sama dia. Dia meyakinkan saya dengan bapaknya harus percaya sama dia. (Dia) bilang, 'Mama sama seperti yang lain, tidak percaya dengan saya'," sambung Rynecke.

Baca Juga: Richard Eliezer Blak-blakan Bilang Brigadir J Kerap Pegang HP Putri Candrawathi

Rynecke mengaku sempat putus asa dan meminta kepada Kapolri dan Presiden agar anaknya mendapat bantuan hukum. 

Ia juga tidak mengira, doktrin tembak-menembak dari Ferdy Sambo sangat kuat memengaruhi Richard hingga tidak mau jujur. 

Skenario Sambo soal tembak-menembak ini terus dipegang Richard Eliezer, bahkan hingga dihadapkan dengan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. 

"Dari kecil, anak ini tidak pernah berbohong. Mungkin karena pengaruh Sambo terlalu kuat sama dia. Dia sudah tujuh bulan di situ, mungkin karena kebersamaan mereka itu," ujar Rynecke.

Baca Juga: [FULL] Keterangan Richard Eliezer dalam Sidang Pemeriksaan Saksi Ricky Rizal dan Kuat Maruf

"Kita juga berpikir, doktrinnya kuat sama dia. Sampai kita orang tuanya yang melahirkan dia, dia tidak bisa terbuka, di depan Tuhan saja dia tetap berkeras berbohong," sambungnya. 

Terbuka setelah ditahan

Rabu, 3 Agustus 2022, Richard Eliezer ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J. Penyidik tim khusus Polri kemudian menahan Richard untuk kepentingan penyidikan kasus kematian Brigadir J. 

Selama dipenjara, Richard tetap berpegang pada skenario tembak-menembak. Namun pada Minggu (7/8/2022), dirinya tergerak untuk mengungkap fakta sebenarnya. 

Baca Juga: Richard Eliezer: Ferdy Sambo dengan Dua Tangan Tembak Brigadir J Saat Sudah Mengerang dan Tersungkur

"Tanggal 7 itu saya ditelepon Icad, dia nangis, dia bilang dia tersiksa ditahan. Dia bilang hanya makan nasi dan sayur, (sementara) 'Mereka yang terlibat, enak-enak di luar, saya akan bicara jujur.' Dia bicara seperti itu," ujar Rynecke.

"Malam itu dia mau jujur dan minta saya dan bapaknya malam itu harus ke Mabes Polri bertemu dia. Sampai di sana, dia bikin pengakuan," sambung Rynecke.
 

 

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU