> >

Cegat Mobil Pembawa Logistik, Polisi Periksa dan Beri Pemahaman Warga Terdampak Gempa Cianjur

Update | 27 November 2022, 10:07 WIB
Petugas BNPB sedang mempersiapkan bantuan logistik yang akan dikirimkan menuju lokasi terdampak gempa M5,6 Kabupaten Cianjur, Senin (21/11). (Sumber: BNPB)

CIANJUR, KOMPAS.TV - Polisi memeriksa sejumlah warga yang menghadang mobil pembawa logistik untuk korban gempa Cianjur.

Polisi menyebut, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa beberapa warga penghadang mobil bantuan pada Kamis (24/11/2022) juga merupakan korban terdampak gempa Cianjur.

"Setelah dimintai keterangan, warga tersebut juga terdampak gempa. Mereka melakukan penghentian paksa, karena bantuan logistik ini kebutuhan dasar bagi masyarakat khususnya pengungsi," kata Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan di Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (26/11/2022).

Doni mengatakan, pihaknya memberikan pemahaman kepada warga agar kejadian penghentian paksa mobil bantuan tidak terulang kembali.

"Memberikan pemahaman kalau ada yang memaksa meminta bantuan, kami memastikan kepada mereka, masyarakat yakin bantuan akan disalurkan sesuai arahan Presiden, pendistribusian logistik semuanya merata," jelas Doni.

Selain memberikan pemahaman, Polres Cianjur melakukan upaya antisipasi penghadangan dengan patroli. 

Polres Cianjur mengerahkan anggota, baik yang berseragam maupun tidak berseragam, menyusuri wilayah-wilayah dimungkinkan ada penghadangan tersebut.

Baca Juga: Efek Pengungsian, Enam Korban Gempa Cianjur Dirawat di Rumah Sakit karena ISPA hingga Sakit Jantung

Polisi juga memberikan pengawalan agar masyarakat yang mau memberikan donasi dari Cianjur maupun luar Cianjur tidak perlu khawatir dan mengurungkan niatnya menyalurkan bantuan karena ketakutan ada penghadangan.

"Kami pastikan dengan layanan yang diberikan dan hasil komunikasi dengan Pak Gubernur dan Kapolda sudah memberikan instruksi, berikan layanan satu titik di pendopo, kami siapkan setiap hari kendaraan roda dua, dan roda empat dengan lima personel pengawalan distribusi logistik," ujar Doni.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU