> >

Besok Sidang Perdana ACT, Kasus Penggelapan Dana Korban Kecelakaan Lion Air JT-610

Hukum | 14 November 2022, 20:49 WIB
Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar dalam konferensi pers di Menara 165, Jakarta Selatan, Senin (4/7/2022). Dalam prosesnya, Ibnu telah ditetapkan sebagai terdakwa kasus dugaan penggelapan dana. Ia bersama ketiga tersangka lain, Ahyudin dan Heriyana, bakal menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa (15/11/2022). (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sidang perdana kasus dugaan penggelapan dana untuk korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 digelar Selasa (15/11/2022).

Humas Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Djuyamto sebagaimana dikutip Antara mengatakan, “Sidang pertama agendanya pembacaan surat dakwaan.” 

Ia juga menyebut formasi hakim sudah ditentukan oleh pimpinan pengadilan, meliputi Haryadi sebagai hakim ketua, bersama Mardison dan Hendra Yuristiawan sebagai anggota.

Berkas perkara kasus ini sudah dilimpahkan oleh kejaksaan ke PN Jakarta Selatan sepekan lalu. Hal itu disampaikan Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kajari) Jaksel Syarief Sulaiman Nahdi.

Berkas untuk tersangka Ahyudin, Ibnu Khajar, dan Heriyana sudah dinyatakan lengkap (P-21). Namun, berkas tersangka lain atas nama Novariyadi Imam Akbar dilaporkan belum P-21.

Baca Juga: Penyelewengan Dana Boeing oleh ACT Bertambah Jadi Rp107,3 Miliar

Duduk Perkara Kasus ACT

Kasus ini bermula dari kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 pada 18 Oktober 2018 silam. Saat itu, Boeing selaku produsen pesawat memberi sejumlah dana kepada ahli waris korban. Dana itu tak bisa diterima secara tunai, melainkan dalam bentuk pembangunan, proyek sarana pendidikan atau kesehatan.

Kemudian, masing-masing ahli waris mendapat sejumlah 144.550 Dollar AS atau sekitar Rp2,066 miliar. Boeing meminta ahli waris korban menunjuk lembaga atau yayasan internasional untuk penyaluran dana

Dari total 69 ahli waris, Lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) akhirnya jadi penyalur, lalu menerima Rp138,54 miliar dari Boeing pada 28 Januari 2021.

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Purwanto

Sumber : Antara


TERBARU