> >

VSED: Bunuh Diri Pelan-Pelan dengan Cara Sengaja Mati Kelaparan dan Kehausan

Sosial | 12 November 2022, 20:39 WIB
Ilustrasi jasad. Bunuh diri dengan cara tidak makan hingga dehidrasi dan mati kelaparan atau voluntarily stopping eating and drinking (VSED) bukanlah hal baru dan kerap dikampanyekan advokat eutanasia sebagai cara terhormat mengakhiri hidup. (Sumber: IANS)

Michael divonis mengidap penyakit saraf motorik yang sudah parah. Ia pun ingin mengakhiri hidup sendiri. Pasalnya, jika tidak bertindak, eks perawat NHS ini yakin akan kehilangan fungsi-fungsi motorik hingga berpotensi mati tercekik ludah sendiri.

Michael memilih VSED sebagai cara mempercepat kematian. Alasannya, hukum Inggris melarang asistensi bunuh diri.

"Semua elemen kehidupan pelan-pelan diambil dari saya. Bersosialisasi, menyanyi, makan, minum, lari, berjalan, main gitar, bekerja, dan menyetir. Hidup tidak lagi memberi saya kegembiraan yang cukup untuk dilanjutkan," kata Michael kepada The Independent, Februari 2020 lalu.

Baca Juga: Ada Semangkuk Kapur Barus di Meja Makan Rumah Sekeluarga yang Tewas di Kalideres, Ini Kata Polisi

Jelang kematiannya, Askham dan pasangannya pun mendesak Inggris segera mengubah hukum untuk melegalkan eutanasia. Istri Askham, Nikki menyesalkan keterpaksaan sang suami yang mesti "melapuk dari leher ke bawah."

"Sebagai ibu dari anak-anak Michael dan teman terbaiknya dan sudah bekerja di NHS selama 29 tahun, saya rasa dia benar-benar memiliki pikiran sadar. Dia tidak sedang depresi atau cacat dalam mengambil keputusan. Dia ingin mati secara terhormat," kata Nikki.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU