> >

Cerita Megawati Kala Berdebat dengan George Bush Saat AS Akan Menyerang Irak pada 2003

Politik | 7 November 2022, 14:51 WIB
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri usai menjadi pembicara kunci dalam Jeju Forum for Peace and Prosperity, Korea Selatan, Kamis (15/9/2022). (Sumber: KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA)

JAKARTA, KOMPAS TV - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarrnoputri menceritakan kala dirinya pernah berdebat dengan Presiden ke-43 Amerika Serikat (AS) George W. Bush, ketika orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu hendak menyerang Irak secara kilat pada 2003 silam.  

Kala itu, kata Megawati, dirinya mempertanyakan maksud penyerangan AS kepada Irak secara kilat tersebut. 

Hal itu ia katakan saat memberikan sambutan secara virtual dalam pembukaan "Bandung-Belgrade-Havana in Global History and Perspective" di Gedung ANRI, Jakarta, Senin (7/11/2022).

Baca Juga: Bambang Pacul Sebut Capres Pilihan Megawati dan Jokowi Tak Akan Berbeda

"Yang namanya kilat itu apa ya kalau dari strategi militer? Itu yang saya tanya. Satu jamkah, satu harikah, seminggukah, sebulankah? Jadi, kata Presiden George Bush pada saya, katanya begini, kamu itu kok pintar ya Mega. Saya diam saja, terus saya tanya, kok kamu bilang begitu?" kata Megawati seperti dikutip dari Antara.

Ketua Umum PDIP itu menjelaskan, pertanyaan dirinya itu pun lantas memancing amarah dari George W. Bush. Bahkan, ia dinilai sebagai orang yang membela aksi terorisme yang dilakukan Presiden Irak Saddam Husein. 

"Saya kan mesti tahu dong, ini juga karena saya harus juga berbicara mengenai Pancasila dan juga dengan Dasa Sila Bandung-nya, karena saya berkewajiban sebagai presiden Republik Indonesia (saat itu), karena saya tidak setuju bahwa sebuah negara akan melakukan sebuah penyerangan. Tapi kan pada keadaannya, ternyata waktu itu beliau agak sedikit marah, dia bilang begini, kamu selalu bela Saddam Husein." 

"Saya nggak bela Saddam Husein, saya bela rakyat Irak, yang pasti apa pun juga kan menderita. Jadi, kalau kamu berpikir bahwa kamu nggak cocok dengan Saddam Husein, sudahkah ada ahli Islam-mu yang harusnya menerangkan, Saddam Husein itu siapa? Saya bilang begitu; tapi akhirnya tetap saja toh (Irak) diserang (AS)," cerita Megawati.

Selanjutnya, Megawati mengatakan pandangan bangsa-bangsa Asia dan Afrika, baik Blok Barat maupun Blok Timur, mengandung benih-benih kolonialisme dan imperialisme, yang paling ditentang dalam Konferensi Asia Afrika atau KAA.

"Setelah Konferensi Asia Afrika, kalau kita tahu dan lihat dari dokumentasi yang ada, maka begitu banyak negara-negara di Asia-Afrika yang segera bisa merdeka," ujarnya.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Purwanto

Sumber : Antara


TERBARU