> >

Ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928: Sejarah hingga Tujuannya

Peristiwa | 28 Oktober 2022, 07:21 WIB
Miniatur suasana Kongres Pemuda II 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta) yang berada di Museum Sumpah Pemuda. (Sumber: Museum Sumpah Pemuda Kemendikbud.)

Lagu “Indonesia” karya Wage Rudolf Supratman yang kini menjadi lagu kebangsaan pun dimainkan sebelum penutupan kongres. Peserta kongres menyambut meriah lagu tersebut. 

Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Para pemuda dan pemudi yang hadir, megucapkan rumusan itu sebagai Sumpah Setia.

Bunyi Ikrar Sumpah Pemuda

PERTAMA.

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE,
TANAH INDONESIA.

KEDOEA.

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE,
BANGSA INDONESIA.

KETIGA.

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN,
BAHASA INDONESIA.

Terjemahan Sumpah Pemuda dalam ejaan Bahasa Indonesia yang saat ini berlaku:

Pertama, kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tahan Indonesia.

Kedua, kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Ketiga, kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

Baca Juga: Anak-Anak Muda Ukraina Terinspirasi Sumpah Pemuda dan Perjuangan Kemerdekaan RI: Merdeka atau Mati!

Tujuan

Ikrar Sumpah Pemuda menunjukkan tekad dan semangat pemuda-pemudi Indonesia untuk bersatu.

Melansir dari Gramedia, setidaknya ada tiga tujuan ikrar tersebut.

Pertama, para pemuda-pemudi berusaha menyatukan perjuangan bangsa Indonesia. Lahirnya Sumpah Pemuda menjadi titik awal perjuangan anak muda.

Saat itu, para pemuda-pemudi rela mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, dan harta benda demi menyatukan bangsa Indonesia.

Tanpa ikrar ini, maka perjuangan Indonesia tak akan bersatu sehingga sulit mengusir penjajah.

Kedua, pemuda-pemudi menekankan kebanggaan mengenai bahasa Indonesia.

Keberagaman suku, budaya, dan bahasa yang digunakan bangsa Indonesia disatukan dengan bahasa pemersatu.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu yang berfungsi menyambungkan komunikasi antar suku. Sebab, bahasa yang baik dan dimengerti semua kalangan berpengaruh terhadap kecerdasan dan rasa nasionalisme.

Ketiga, para pemuda dan pemudi bermaksud menjaga keutuhan bangsa. Sumpah Pemuda dapat dimaknai sebagai ajang menumbuhkan rasa nasionalisme para generasi muda.

Kehadiran rasa nasionalisme dalam jiwa pemuda berimbas pada keutuhan bangsa, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang tak mudah terpecah belah.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/berbagai sumber


TERBARU