> >

Densus 88 Sebut Perempuan Berpistol Terobos Istana Presiden Diduga Ikut Kelompok Radikal: Eks HTI

Kriminal | 26 Oktober 2022, 16:03 WIB
Kepala Bagian Bantuan Operasional Densus 88 Kombes Aswin Siregar, dalam konferensi pers yang disiarkan di program Breaking News KOMPAS TV, Rabu (26/10/2022). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Densus 88 AT Polri mengungkapkan bahwa perempuan yang terobos Istana Presiden pada Selasa (25/10/2022) bernama Siti Elina terindikasi mengikuti kelompok radikal di Indonesia.

"Hasil analisis Densus 88 ditemukan memang yang bersangkutan terhubung secara medsos kepada beberapa akun yang kami indikasikan eks HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) maupun Negara Islam Indonesia (NII)," ungkap Kepala Bagian Bantuan Operasional Densus 88 Kombes Aswin Siregar, dalam konferensi pers yang disiarkan di program Breaking News Kompas TV, Rabu (26/10).

Selain itu, Densus 88 juga menemukan dua orang lain yang tergabung dalam kelompok NII Jakarta, yakni inisial BU dan JM.

"Setelah analisis akun dilakukan, ditemukan dua orang lainnya yang juga tergabung dalam kelompok NII Jakarta, yakni seorang atas nama BU dan JM," jelas Aswin. 

Ia mengatakan bahwa BU dan JM itu sudah berbaiat kepada NII.

"BU adalah suaminya, yang dalam struktur ini kami curigai menduduki posisi struktur jabatan pembantu atau pendamping Bendahara NII Jakarta Utara, sedangkan JM adalah guru yang mengajarkan atau mendoktrin tersangka," ujar Aswin.

Pada pemeriksaan awal, kata Aswin, Densus 88 masih mencoba mencari keterhubungan tersangka dengan jaringan-jaringan teroris yang ada.

"Untuk sementara ini Densus 88 akan terlibat dalam penanganan perkara ini untuk menelusuri kelompok teror mana yang terkait dengan yang bersangkutan," ujarnya.

Baca Juga: Data BNPT Sebut Perempuan Penerobos Istana Pendukung Ormas Radikal dan Sering Unggah Soal Khilafah

Sebagaimana telah diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, perempuan membawa pistol diduga menerobos Istana Negara, Jakarta Pusat pada Selasa (25/10) pagi dan langsung ditangkap polisi.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU