> >

Kenangan 20 Tahun Tragedi Bom Bali I di Mata Dokter Forensik: Ruang Jenazah Sempit, Suasana Chaos

Peristiwa | 12 Oktober 2022, 11:38 WIB
Masyarakat dunia mengenang tragedi Bom Bali. | Hari ini, Rabu (12/10/2022) tepat dua puluh tahun peristiwa Bom Bali berlalu. (Sumber: Tribun Bali)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ida Bagus Putu Alit, dokter forensik RSUP Prof Ngoerah yang mengidentifikasi jenazah korban Bom Bali I pada 12 Oktober 2002 silam, membagikan kenangannya akan tragedi tersebut.

Alit yang beberapa waktu lalu juga mengautopsi jenazah Brigadir J, mengisahkannya pada Tribun Bali, dalam rangka peringatan dua dekade Bom Bali, yang terjadi pada 12 Oktober 2002 lalu.

Saat bom meledak pada malam hari, ia mengatakan banyak korban dilarikan ke IGD, sementara mayat terus berdatangan ke kamar jenazah.

Korban kian membludak hingga tiga hari selepas tragedi yang menewaskan 202 orang dari 20 negara itu.

“Kondisi orang yang meninggal tidak selalu utuh. Ada yang sudah terpotong-potong, dan ada yang hangus terbakar. Jumlahnya sangat banyak dan situasinya sangat tidak terkontrol, khususnya pada hari pertama,” kata Alit.

Baca Juga: Pelaku Bom Bali Umar Patek Dapat Remisi 5 Bulan, Bisa Bebas Bersyarat Bulan Ini, PM Australia Kecewa

Ruang jenazah yang sempit membuat suasana chaos. Terlebih, formasi petugas kamar jenazah hanya dihuni tiga orang, yakni dr I Made Maker SpF, dr Johannes Djojorahardjo (alm), dan dokter Alit.

Sementara itu, rumah sakit hanya punya 8 cooling unit penyimpan jenazah. Guna menyiasati masalah itu, dokter sampai menggunakan es curah agar mayat tak mudah membusuk.

Untungnya, dua hari kemudian segera ada bantuan ahli patologis dari 20 negara, Tim Disaster Victim Indentification (DVI).

Dengan bantuan itu, Alit bersama kolega menghabiskan waktu 90 hari untuk mengidentifikasi 202 jenazah korban.

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Tribun Bali


TERBARU