> >

Mahfud MD Tegaskan Tidak Ada Tekanan kepada TGIPF Tragedi Kanjuruhan terkait Sanksi FIFA

Hukum | 7 Oktober 2022, 01:05 WIB
Menko Polhukam dalam program Rosi di Kompas TV, Kamis (6/10/2022). (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD, mengatakan tidak ada  tekanan kepada pihaknya terkait hasil investigasi terhadap sanksi FIFA. 

Seperti yang diketahui, pemerintah membentuk tim investigasi independen guna menyelidiki Tragedi Kanjuruhan. 

Saat ini, TGIPF pun masih menyusun berbagai perbaikan untuk sepak bola nasional. 

"Misalnya prosedur, sudah jelas dulu, harus dipenuhi siapa yang mengontrol prosedur ini," ucap Mahfud dalam program Rosi di Kompas TV, Kamis (6/10/2022). 

"Kemudian stadionnya sudah seperti apa, peralatannya seperti apa, kemudian ada otoritas menjamin ini berjalan seperti apa, bagaimana ini berjalan, perangkat apa yang diperlukan, itu nanti kan TGIPF yang akan memberikan itu," jelasnya. 

Perbaikan sepak bola nasional, tentu tidak bisa berlangsung secara cepat. Sebagai contoh di Inggris, pada tahun 1985, Perdana Menteri Margaret Thatcher sampai melarang sepak bola selama lima tahun. 

Hal ini dilakukan perempuan berjuluk Iron Lady itu untuk menghilangkan kekerasan di sepak bola. 

Terkait hal ini, Mahfud MD tak mau berandai-andai berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan sepak bola nasional. 

Baca Juga: Jokowi Dikritik karena Tak Singgung Gas Air Mata di Kanjuruhan, Begini Pembelaan Mahfud MD

Pria yang juga menjabat sebagai Menko Polhukam itu hanya mengatakan, TGIPF memberikan rekomendasi, sementara pelaksana tetap di tangan PSSI. 

"Regulasi di sepak bola itu ada dua, pertama dari FIFA, yang kedua kita sendiri punya peraturan perundang-undangan," lanjut Mahfud. 

"Dalam praktiknya, kalau kita mau menjadi bagian dari persepakbolaan internasional, aturan FIFA lebih diutamakan."

"Itulah sebabnya kita tidak bisa mengatakan, ini lima tahun atau sekian tahun, nanti dulu. Itu pun, kita memutuskan, PSSI yang harus mengumumkan itu dan melaksanakan itu secara mandiri," ucapnya. 

Meski begitu, Mahfud juga menegaskan tidak ada tekanan terhadap kinerja TGIPF mengenai kemungkinan adanya sanksi dari FIFA. 

Ia menjelaskan bahwa TGIPF tahu bagaimana aturan di FIFA dan akan lebih berhati-hati agar tidak melanggarnya.

"TIdak ada. Belum ada tekanan seperti itu. Tapi kita tahu bahwa ada peraturan FIFA, di mana Indonesia tetap ingin jadi bagian persepakbolaan internasional di bawah FIFA, tapi juga ingin tertib," ujarnya. 

"Lalu kita tahu, harus hati-hati juga. Itu bukan tekanan, (tapi) kesadaran kita saja sesudah membaca kaitan antar regulasi," ucap Mahfud MD.  

Baca Juga: Kapolri: PT LIB Tidak Lakukan Verifikasi Stadion Kanjuruhan

 

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU