> >

Viral Video Aremania Memohon Polisi Tak Tembaki Tribun dengan Gas Air Mata, tapi Dibalas Bentakan

Peristiwa | 4 Oktober 2022, 07:44 WIB
Seorang suporter Arema FC (Aremania) mengabadikan momen dirinya memohon kepada polisi agar tidak menembaki tribun dengan gas air mata kala Tragedi Kanjuruhan pecah, Sabtu (1/10/2022) malam WIB di Stadion Kanjuruhan, Malang. (Sumber: Tangkapan Layar Video dari Twitter @abdilah_iqbal)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang suporter Arema FC (Aremania) mengabadikan momen dirinya memohon kepada polisi agar tidak menembaki tribun dengan gas air mata kala Tragedi Kanjuruhan pecah, Sabtu (1/10/2022) malam WIB di Stadion Kanjuruhan, Malang. 

Video tersebut diabadikan kalah sang suporter yang diketahui bernama Yohanes itu berada di tengah lapangan dan digeladak keluar oleh polisi. 

Saat memohon polisi untuk tidak memborbadir tribun penonton dengan gas air mata, Yohanes dibentak sejumlah polisi untuk segera meninggalkan lapangan. 

Baca Juga: Kisah Remaja MTs di Malang Kehilangan Sahabat Karib dalam Tragedi Kanjuruhan

Yohanes khawatir gas air mata yang ditembakan polisi akan mencelakakan anak-anak yang berada di tribun.

"Pak, tolonglah pak, gas air mata, ada anak kecil pak," celetuk Yohanes kepada polisi dalam video pendek yang diunggah akun Twitter kawannya, @abdilah_iqbal.

Namun, permohonan Yohanes mendapat sambutan berupa bentakan dari polisi. Dia diminta segera keluar. Bahkan, Yohanes mendapatkan luka memar akibat pukulan dari pollsi. 

Gas air mata diduga menjadi penyebab utama meninggalnya 125 suporter Arema dalam Tragedi Kanjuruhan ini. 

Penggunaan gas air mata sendiri sudah dilarang dan tercantum dalam regulasi FIFA Pasal 19 poin b tentang pengamanan dan keamanan stadion. 

"Senjata api atau gas pengendali masa tidak boleh dibawa atau digunakan," tulis regulasi FIFA. 

Penulis : Gilang Romadhan Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Twitter.com/@abdilah_iqbal


TERBARU